Varian Delta Kaburkan Target Pemulihan Ekonomi Dunia
Delta dominan di banyak negara dan pengaruhi sentimen pasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Para ahli strategi memperingatkan bahwa penyebaran varian delta yang cepat telah mengaburkan prospek pertumbuhan ekonomi. Namun mereka juga mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana pasar akan bereaksi.
Pada Senin (12/7/2021), Prancis, Belanda, dan Spanyol mengumumkan pembatasan baru dalam upaya untuk menekan lonjakan kasus varian yang sangat menular itu. Sementara Inggris telah berkomitmen untuk mencabut fase terakhir pembatasan COVID-19 pada 19 Juli, meskipun ada peningkatan kasus.
Baca Juga: Kembali Bermutasi, Virus Corona Varian Delta Berubah Jadi 'Delta Plus'
1. Varian delta mendominasi
Dalam sebuah catatan penelitian pada Senin, Oxford Economics mengatakan bahwa meski kasus COVID-19 global tetap relatif rendah, namun jumlah ekonomi yang melaporkan urutan varian delta telah naik menjadi 89 negara, di mana saat ini semakin banyak di antaranya yang mengidentifikasi varian ini sebagai strain dominan. Varian ini sendiri telah terdeteksi di lebih dari 100 negara.
Ben May, direktur Riset Makro Global Oxford Economics, mengatakan kekhawatiran pasar tentang dampak varian ini pada ekonomi global adalah hal pasti. Ia juga memperingatkan bahwa vaksin saja tidak akan bisa menjamin jalan mulus menuju normalitas ekonomi.
Baca Juga: Ada Varian Delta, Pemulihan Ekonomi RI Bakal Terganggu