4 Faktor yang Dapat Memengaruhi Kurs Valuta Asing
Inflasi dapat memengaruhi kurs valuta asing alias valas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Valuta asing atau biasa disingkat menjadi valas merupakan mata uang yang diterima dan diakui sebagai alat pembayaran sah dalam perdagangan internasional.
Atas dasar definisi tersebut, valas biasa dikenal sebagai mata uang sebuah negara yang berperan besar dalam perekonomian negara terkait.
Berbagai macam valas di antaranya yuan, yen, won, dolar, poundsterling, euro, ringgit, peso, dan masih banyak lainnya.
Nilai tukar atau kurs valas pun bisa berbeda-beda setiap harinya. Hal tersebut lantaran beberapa faktor yang sanggup memengaruhinya.
Berikut ini 4 faktor yang dapat memengaruhi kurs valas.
Baca Juga: Istilah Perpajakan Rumit? Ini Perbedaan PPN dengan PPh
Baca Juga: Mengenal Bea Cukai: Fungsi, Pengertian dan Tugasnya
1. Inflasi
Faktor pertama yang dapat memengaruhi kurs valas adalah inflasi. Secara sederhana, inflasi diartikan sebagai kenaikan harga barang atau jasa di sebuah negara dan ini bisa jadi salah satu faktor yang mampu membuat kurs valas menguat atau melemah.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, inflasi mengalami kenaikan.
Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.
Inflasi mesti dijaga dalam level yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Jika terlalu tinggi, inflasi akan menekan daya beli masyarakat, sedangkan jika terlalu rendah maka inflasi membuat pedagang enggan menaikkan harga dagangannya.
Hal itu kemudian secara simultan dapat memengaruhi kurs valas pada perdagangan internasional.
Baca Juga: Kenali 8 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Ini