TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biar Ekonomi Cepat Pulih, Menkeu: Vaksinasi Akan Dilakukan 3 Juta/Hari

Hal itu untuk mempercapat proses herd immunity di masyarakat

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan upaya pemulihan ekonomi bisa dilakukan seiring dengan kecepatan dalam mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Dia pun berharap kecepatan masyarakat yang divaksinasi bisa terakselerasi agar pemulihan ekonomi juga mampu tetap bisa dipertahankan.

Untuk saat ini, Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah memerintahkan seluruh jajarannya baik di pusat maupun daerah untuk mempercepat target vaksinasi menjadi satu juta per hari.

Sri Mulyani meyakini bahwa angka itu mesti ditingkatkan jika ingin kekebalan massal dapat dicapai sebelum akhir tahun.

"Akselerasi vaksinasi ini menjadi syarat yang sangat penting. Oleh karena itu, kenaikan jumlah orang yang divaksinasi untuk bisa mencapai bahkan dua juta per hari atau bahkan kalau kita mau menyelesaikan sebelum akhir tahun ini maka diperlukan vaksinasi hingga tiga juta per hari pada Oktober-November," tutur dia dalam dalam konferensi pers pasca-Sidang Kabinet Paripurna, Senin (5/7/2021).

Baca Juga: Cara Cek Data Vaksinasi COVID-19, Ada Lokasi Vaksinasi Terdekat    

1. Jokowi minta vaksin dilakukan pagi, siang, dan malam

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Sri Mulyani menyadari hal tersebut merupakan target yang luar biasa untuk dilakukan dan dicapai. Presiden Jokowi, kata Sri Mulyani, meminta seluruh pihak untuk bekerja sama dalam percepatan proses vaksinasi tersebut.

"Bahkan diminta vaksinasi bisa dijalankan pagi, siang, dan malam hari dengan menggunakan seluruh sumber daya, baik di kementerian/lembaga, BKKBN, TNI, Polri, dan seluruh dinas serta pemerintah daerah," kata Sri Mulyani.

2. Peningkatan anggaran untuk bidang kesehatan

Ilustrasi anggaran (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, upaya percepatan vaksinasi tersebut didukung lewat adanya peningkatan anggaran di bidang kesehatan.

Keputusan itu diambil pemerintah seiring dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Untuk bidang kesehatan ini, tahun 2021 akan mengalami kenaikan lagi, yaitu untuk program pemulihan ekonomi dan penanganan COVID-19. Untuk pagu di bidang kesehatan akan mencapai Rp193,93 triliun," ujar Sri Mulyani.

Keputusan teranyar tersebut membuat anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari APBD di bidang kesehatan telah naik tiga kali.

Sebelumnya, anggaran yang digunakan untuk bidang kesehatan adalah sebesar Rp172 triliun, kemudian naik menjadi Rp182 triliun, dan terakhir diputuskan kembali naik menjadi Rp193 triliun.

"Anggaran Rp193 triliun juga digunakan untuk pengadaan 53,9 juta dosis vaksin dan bantuan untuk iuran JKN bagi 19,15 juta orang. Di dalam anggaran kesehatan ini termasuk juga insentif perpajakan bagi sektor kesehatan," ucap Sri Mulyani.

Selain itu, sambung dia, kenaikan anggaran di bidang kesehatan juga digunakan untuk membiayai diagnosa, testing, tracing, perawatan 236.340 pasien, untuk insentif tenaga kesehatan, santunan kematian, dan juga pembelian obat serta APD.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya