DPR Minta Erick Thohir Alokasikan Tambahan PMN 2021 ke Sektor Farmasi
Guna membantu penanganan COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI dari Fraksi Golkar, Nusron Wahid meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mengalokasikan penyertaan modal negara (PMN) 2021 untuk kebutuhan sektor kesehatan dan farmasi.
Hal tersebut guna mendukung upaya penanganan pandemik COVID-19 yang sampai sekarang masih belum menemukan titik usai.
"Untuk PMN 2021 sebesar Rp33,9 triliun, kami menerima dengan catatan sebagian dialokasikan untuk BUMN farmasi dan Pertamedika IHC dalam rangka percepatan penanganan kelangkaan obat-obatan, vitamin, kekurangan bed di dalam rumah sakit dan ICU," ujar , dalam Rapat Kerja secara virtual dengan Menteri BUMN, Rabu (14/7/2021).
Baca Juga: Di depan DPR, Erick Thohir Minta Tambahan PMN Rp33,9 Triliun
Baca Juga: Soal Vaksinasi Berbayar, Erick Thohir: Jangan Suuzan Dulu
1. BUMN diharapkan memfasilitasi infrastruktur kesehatan
Senada dengan Nusron, Anggota Komisi VI Fraksi PDIP, Mufti Anam juga meminta Erick menggunakan PMN 2021 untuk menambah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
"Misalnya Pak Erick bikin pernyataan bahwa Kementerian BUMN akan menggunakan PMN untuk membeli dan memfasilitasi seluruh infrastruktur bagi 100 ribu bed itu akan sangat-sangat membantu di situasi seperti ini," kata Anam.
Selain menambah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, Anam juga meminta Erick memberikan perhatian terhadap jumlah ICU di rumah sakit di Indonesia.
"Hari ini jumlah ICU di daerah sangat terbatas sekali. Harapan kami ke depan dari PMN ini ada yang bisa dialokasikan setelah disetujui oleh menteri keuangan untuk nanti pengadaan ICU di daerah yang masih mengalami keterbatasan," tutur dia.
Baca Juga: Menteri Erick Siap Terbitkan Permen untuk Atur PMN yang Transparan