Erick Thohir: Produksi EV Battery Mulai 2024
EV battery diproduksi oleh IBC dan CATL
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Indonesia bakal memulai produksi batu baterai mobil listrik alias electric vehicle (EV) battery 2024 mendatang. Hal itu direalisasikan lewat kerja sama yang dijalin antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan CATL.
"Nah ini sudah terjadi, CATL sudah tandatangan, mudah-mudahan kalau semuanya baik, 2024 kita sudah mulai bisa produksi baterai mobil listrik kita bersama-sama investor," ujar Erick, dalam acara webinar HUT ke-7 IDN Times bertema "BUMN Dukung Daerah Bangkit dari #COVID19", Selasa (15/6/2021).
Selain dengan CATL, Erick juga berharap dalam tahun yang sama bisa memproduksi EV battery bersama dengan mitra global lainnya, yakni LG Chem.
"LG Chem saya nggak tahu apakah 2025 atau 2026. Kalau bisa ya 2024 juga," imbuhnya.
Baca Juga: 3 BUMN Segera Bentuk Holding Indonesia Battery, Begini Konsepnya
1. Nilai investasi CATL dan LG Chem di IBC
Adapun, CATL dan LG Chem sama-sama menjadi pemain global dalam industri baterai mobil listrik dan kemitraan yang dijalin dengan IBC diharapkan Erick mampu menjadi market leader dalam industri EV battery global.
"CATL itu yang mempunyai market hampir 60 persen baterai mobil dunia," imbuh Erick.
Erick menyatakan bahwa nilai kemitraan antara IBC dengan CATL atau Contemporary Amperex Technology senilai 5 miliar dolar AS dan LG Chem sekitar 13-17 miliar dolar AS.
"Ini perjanjian yang sangat win-win. Di mobilnya kita mengalah, tetapi di motor listriknya, stabilisator baterai kita yang menjadi leading sector. Tidak usah malu karena kita ber-partner dengan global player," ungkapnya.
Baca Juga: Nomor 1 di Dunia, RI Bisa Raup Rp59 T dari Nikel jika Bikin Baterai EV
Baca Juga: LG Siap Groundbreaking Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI Akhir Maret