TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Sukses Berubah dari Karyawan Jadi Wirausahawan, Bisa!

Mau kan jadi bos buat dirimu sendiri?

ilustrasi bisnis online (pexels.com/Vlada Karpovich)

Jakarta, IDN Times - Bekerja menjadi seorang karyawan tidak selamanya menyenangkan. Gaji yang kurang besar hingga lingkungan kantor tidak mendukung mungkin membuat kamu terbesit pikiran untuk banting setir menjadi wirausahawan dan membuka bisnis sendiri.

Dengan membuka usaha sendiri, maka kamu akan menjadi bos untuk dirimu. Kamu tidak perlu lagi bekerja menunggu arahan atau perintah dari atasa.

Namun, upaya itu kerap terbentur ketidaktahuan untuk memulainya dari mana. Maka dari itu, berikut ini IDN Times berikan tips berupa langkah-langkah persiapan banting setir dari karyawan menjadi wirausahawan seperti dikutip dari Lifepal.

Baca Juga: Rasio Wirausaha Indonesia Masih 3,47 Persen, Bisa Jadi Negara Maju?

1. Tetapkan pengeluaran bulanan

ilustrasi merencanakan pengeluaran dengan matang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Langkah pertama sebagai persiapan menjadi wirausahawan adalah dengan menetapkan pengeluaran bulanan secara seksama. Hal itu penting dilakukan sebab, pemasukan ketika kamu menjadi seorang wirausahawan bisa saja lebih besar daripada saat masih menjadi seorang karyawan.

Namun, satu hal yang perlu kamu ingat adalah pemasukan itu tidaklah tetap. Artinya, ada kemungkinan kamu dapat dalam jumlah besar, tetapi ada juga kemungkinan menerima penghasilan dalam jumlah yang kecil.

Oleh sebab itu, kamu perlu menetapkan pengeluaran bulanan dalam angka yang pasti, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun lainnya. Dengan begitu, kamu bisa menghitung berapa dana darurat dan uang pertanggungan asuransi yang kamu butuhkan.

Baca Juga: 5 Tips Persiapan Banting Setir dari Karyawan Jadi Wirausahawan

2. Harus siap dana darurat

ilustrasi menabung dana darurat (unsplash.com/Damir Spanic)

Langkah berikutnya dalam persiapan menjadi wirausahawan adalah dengan menyiapkan dana darurat. Dana darurat ini mesti disesuaikan dengan pengeluaran tetap kamu per bulannya.

Selain tidak memiliki penghasilan tetap, wirausahawan atau pengusaha juga berpotensi untuk mendapatkan penghasilan yang kurang atau bahkan tidak mendapatkannya sama sekali.

Itulah mengapa dana darurat jadi satu hal yang sangat kamu butuhkan kalau-kalau kamu mengalami kejadian tidak mengenakkan di tengah bisnismu.

Adapun dana darurat yang mesti kamu siapkam setidaknya setara lebih dari enam kali atau 12 kali pengeluaran tetap bulanan kamu.

3. Memiliki proteksi

ilustrasi asuransi properti (pexels.com/Vlad Deep)

Biasanya ketika menjadi karyawan, kamu akan mendapatkan proteksi alias perlindungan berupa asuransi kesehatan. Namun, hal itu tidak akan ada ketika kamu memutuskan menjadi seorang wirausahawan.

Kamu tidak akan lagi bisa mendatkan asuransi gratis ketika menjadi seorang pengusaha. Asuransi ini sangat perlu kamu miliki guna menghindari hilangnya atau terkurasnya tabungan karena sejumlah risiko atau musibah yang bisa kapan saja terjadi padamu.

Jika kamu belum memiliki asuransi sama sekali dan memiliki bujet terbatas untuk membayar jaminan kesehatan, maka sebaiknya memulai membeli asuransi rawat inap terlebih dahulu.

Di sisi lain, jika kamu harus menjalani proses rawat jalan, maka kamu bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan. Kemudian, jika kamu telah berkeluarga dan bertindak sebagai kepala keluarga maka wajib hukumnya untuk melindungi keluarga kamu dengan membelikan mereka asuransi jiwa.

4. Kenali bisnis yang dijalani dan kenali kesehatan keuangan usahamu

https://www.pexels.com/@startup-stock-photos/

Dalam persiapan menjadi wirausahawan setelah sebelumnya menjadi seorang karyawan, kamu mengenali bisnis apa yang akan dijalani. Jika kamu tidak mengenali bisnis yang akan kamu jalani, maka itu akan menjadi bumerang buat dirimu sendiri.

Oleh karena itu, kamu perlu membuat rencana bisnis atau biasa disebut sebagai business plan guna menjawab segala pertanyaanmu tentang bisnis yang akan kamu jalani.

Kamu juga perlu untuk melakukan pencatatan keuangan. Hal itu agar kamu mengenali sejauh mana kesehatan keuangan usaha yang akan kamu jalankan.

Baca Juga: Galau Pilih Asuransi Jiwa atau Asuransi Kesehatan? Ini Jawabannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya