TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perintah Sri Mulyani ke Perbankan soal KUR: Cari Nasabah Baru

Jokowi tetapkan bunga KUR 2022 hanya 3 persen

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memperingatkan perbankan untuk tidak menyalahgunakan kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbaru yang ditetapkan pemerintah untuk 2022 nanti.

Bendahara negara tersebut meminta perbankan memanfaatkan kebijakan tersebut guna mencari debitur baru, bukannya malah mengalihkan debitur lama atau eksisting ke skema KUR terbaru itu.

"Kita minta bank-bank supaya tidak mengalihkan syarat meminjam yang biasa menjadi KUR. (Justru) mencari klien baru sehingga kita bisa menambah usaha kecil yang bisa mendapat fasilitas pemerintah, itu yang akan kita atur," kata Sri Mulyani, kepada awak media di Gedung Radius Prawiro, Jakarta, Jumat (31/12/2021).

Baca Juga: Diskon Pajak Mobil Mau Diperpanjang? Ini Jawaban Sri Mulyani

Baca Juga: Sri Mulyani Sebar PMN Rp34,2 Triliun untuk 5 BUMN 

1. Pemerintah tetapkan bunga KUR 2022 hanya tiga persen

(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memutuskan untuk melanjutkan pemberian KUR dengan bunga kecil. Untuk itu, Jokowi menetapkan bunga KUR pada 2022 hanya tiga persen.

Menko bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan alasan di balik penetapan keputusan tersebut oleh Jokowi.

"Tingginya permintaan KUR 2021 sebesar Rp23,2 triliun per bulan perlu dipertahankan untuk mendorong pemulihan UMKM," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/12/2021).

2. Program KUR terbaru akan berlangsung selama enam bulan pertama 2022

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden pada Senin (11/1/2021) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Airlangga menambahkan, kebijakan subsidi bunga KUR tersebut bakal berlangsung selama setengah tahun pertama 2022.

"Perpanjangan tambahan Subsidi Bunga KUR selama enam bulan, Januari sampai dengan Juni 2022 yang memerlukan anggaran sebesare Rp5,64 triliun," kata dia.

Baca Juga: Sri Mulyani: UU HPP Meringankan Anda yang Bergaji Rp10 Juta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya