Sri Mulyani: Mengatasi Perubahan Iklim Butuh Kerja Sama Global
Perubahan iklim terjadi di seluruh dunia, bukan satu negara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan, penanganan krisis akibat perubahan iklim yang terjadi saat ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Indonesia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menyoroti pentingnya kerja sama global dalam upaya penanganan krisis akibat perubahan iklim.
"Persoalan perubahan iklim tidak bisa diselesaikan satu negara sendiri. Kerja sama internasional merupakan keharusan karena ini ancaman bagi dunia, bukan ancaman bagi satu negara," kata Sri Mulyani, dalam pidato kuncinya yang membuka Webinar Green Economy Outlook 2022, Selasa (22/2/2022).
Baca Juga: Cerita Nina, Aktivis Cilik Asal Gresik di COP 26
Baca Juga: OJK: Kerugian akibat Perubahan Iklim Rp115 Triliun di 2024
1. Pentingnya COP
Oleh karena itu, Indonesia disebut Sri Mulyani akan terus berperan dalam kerja sama global tersebut yang salah satunya melalui forum Conference of the Parties atau COP.
COP, menurut laman resmi PBB, adalah badan pembuat keputusan tertinggi dari konvensi perubahan iklim. Semua negara yang termasuk pihak konvensi COP, akan meninjau pelaksanaan konvensi dan menggunakan instrumen hukum dalam mengambil keputusan yang diperlukan.
Keputusan-keputusan tersebut khususnya akan berdampak pada perjuangan mengatasi masalah krisis iklim yang saat ini telah mengkhawatirkan kehidupan umat manusia di bumi.
"COP setiap tahun dilakukan sebagai pertemuan untuk membahas dan monitoring serta tracking dari komitmen negara-negara terutama negara maju yang telah berjanji untuk menyediakan 100 miliar dolar AS per tahun hingga tahun 2030," ucap Sri Mulyani.
Baca Juga: Butuh Ribuan Triliun, Begini Cara Sri Mulyani Atasi Perubahan Iklim