TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Benarkah Tesla Geser Toyota sebagai Produsen Mobil Paling Bernilai?

Toyota sudah ada sejak setelah Perang Dunia I

Ilustrasi mobil Tesla. unsplash.com/Dario

Surabaya, IDN Times - Perusahaan mobil elektrik milik miliarder Elon Musk, Tesla, menyalip Toyota setelah sahamnya meningkat sebanyak empat persen pada Rabu (1/7/2020). Alhasil, nilai Tesla kini lebih dari Rp3.000 triliun atau sedikit lebih banyak dibandingkan Toyota.

Lonjakan tersebut membuat Tesla mampu menyalip perusahaan mobil veteran asal Jepang, Toyota, yang sebelumnya mendapatkan status sebagai perusahaan otomotif paling bernilai di dunia.

Tesla pun dianggap mencatat sejarah karena telah berhasil menggeser posisi Toyota. Namun, benarkah demikian?

Baca Juga: Elon Musk Langgar Aturan Lockdown, Pabrik Tesla Kembali Beroperasi

1. Toyota mampu menjual jauh lebih banyak mobil di seluruh dunia daripada Tesla

Ilustrasi mobil Tesla. unsplash.com/Dario

Berdasarkan analisis Business Insider, Tesla belum bisa sepenuhnya disebut telah mengalahkan Toyota. Alasan pertama, dan yang termudah, adalah jumlah penjualan unit Tesla masih jauh di bawah Toyota.

Pada 2019, ada hampir 11 juta unit mobil yang berhasil dijual Toyota, sedangkan Tesla hanya mampu menjual sekitar 300.000 unit. Selain karena Toyota sudah beroperasi beberapa tahun setelah Perang Dunia I, juga karena tipe mobil yang dijual Tesla khusus menggunakan listrik sebagai bahan bakar. 

Ini kontras dengan Toyota yang menggunakan bahan bakar fosil, sehingga lebih mudah diterima berbagai pengguna mobil di berbagai negara.

Meski begitu, bukan berarti di masa depan Tesla tak mampu secara konsisten menyaingi Toyota. Ini lantaran masalah lingkungan hidup yang semakin sering disuarakan oleh banyak pihak, membuka peluang lebih besar bagi Tesla untuk kian populer dan diminati.

2. Toyota telah beroperasi selama lebih dari delapan dekade, sedangkan Tesla masih seumur jagung

Ilustrasi mobil Toyota. unsplash.com/Joshua Yu

Menggeser dominasi Toyota juga perlu pembuktian soal volatilitas. Selama lebih dari delapan dekade beroperasi, Toyota tentu biasa mengalami kenaikan maupun penurunan harga saham. Tetapi, secara umum merek tersebut masih sangat stabil.

Sedangkan Tesla baru muncul pada 2003. Investor melihat harga saham Tesla tidak konsisten. Contohnya, pada tahun lalu saham Tesla dijual USD400 (Rp5,8 juta dengan kurs Rp14.489 per dolar pada hari ini). Tahun 2020, harganya melonjak sampai sempat menyentuh USD1.200 (Rp17 juta dengan kurs Rp14.489 per dolar pada hari ini).

Pendapatan Tesla sebenarnya meningkat sepanjang beberapa tahun terakhir, seiring bertambahnya produksi dan jumlah unit yang terjual. Namun, ini masih kalah dibandingkan Toyota yang dalam dua dekade terakhir mencatatkan pendapatan hampir Rp3.000 triliun per tahun.

Baca Juga: Dukung Elon Musk, Trump Ingin California Izinkan Tesla Beroperasi Lagi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya