Bahlil Protes ke Sri Mulyani, Tukin Kementeriannya Tak Naik-naik
Minta Sri Mulyani naikkan tukin Kementerian Investasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, meminta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menaikkan tunjangan kinerja (tukin) lembaga yang dia pimpin.
Bahlil ingin agar tukin Kementerian Investasi, beserta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di kabupaten/kota dan provinsi dinaikan.
"Tukin DPMPTSP sama Kementerian Investasi belum naik-naik. Jadi tukinnya jangan dibuat lambat-lambat, teman-teman ini," kata Bahlil dalam acara Anugerah Layanan Investasi (ALI), Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Sebut Ada Capres Mau Setop Hilirisasi, Bahlil: Ini Bahaya
Baca Juga: Jokowi Minta Investasi Asing Direm untuk Proyek IKN
1. Kementerian Investasi berkontribusi kepada penerimaan pajak
Bahlil menegaskan, Kementerian Investasi dan DPMPTSP berkontribusi dalam meningkatkan penerimaan perpajakan dari korporasi. Sebab, institusi tersebut yang menjaring investor untuk menjalankan kegiatan usaha di dalam negeri.
Bahlil menyampaikan laporan tersebut di hadapan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di ALI 2023.
"Kementerian Keuangan itu, Pak Wapres, dia akan mendapatkan pajak secara maksimal kalau ada pengusaha yang datang, 79 persen total pendapatan negara itu dari pajak dan pajak yang paling besar itu adalah pajak badan," tuturnya.
Di sisi hulu, kata Bahlil, yang mengurus para investor sampai merealisasikan investasinya di Indonesia adalah Kementerian Investasi dan DPMPTSP.
"Kementerian Keuangan itu bagian ngutip (pajak) saja. Jadi kalau gak ada yang mendatangkan (investor), mengutip apa?" ujar Bahlil.
Baca Juga: 4 Tips Investasi Aset Kripto bagi Pemula, Wajib Simak!
Baca Juga: BEI Galakkan Investasi Wakaf Saham di Kalangan Anak Muda