TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenalan Istilah Shrinkflation, Mengubah Ukuran Produk Makin Kecil

Ada sejumlah penyebab ukuran produk makin kecil

Ilustrasi belanja, ilustrasi troli, belanja di supermarket (eqteeglzgpayings.club)

Jakarta, IDN Times - Pasti kamu sudah sadar ukuran produk yang kamu beli menyusut dari waktu ke waktu. Tapi di sisi lain, harganya tak banyak mengalami kenaikan.

Penyusutan ini dikenal dengan istilah shrinkflation. Dilansir Investopedia, ini adalah praktik mengurangi ukuran suatu produk dengan tetap mempertahankan harganya.

Shrinkflation adalah strategi yang digunakan perusahaan, terutama di industri makanan dan minuman, untuk meningkatkan margin keuntungan secara diam-diam atau mempertahankan dalam menghadapi kenaikan biaya input.

Baca Juga: Kemendag Pacu Ekspor & Daya Saing Produk Alas Kaki dan Produk Kulit

1. Konsumen lebih sensitif dengan kenaikan harga ketimbang ukuran

Ilustrasi harga terjangkau (pexels.com/Lukas)

Shrinkflation pada dasarnya adalah bentuk inflasi tersembunyi. Perusahaan menyadari pelanggan kemungkinan akan melihat kenaikan harga produk. Oleh karenanya, pilihan yang diambil adalah mengurangi ukurannya, mengingat, penyusutan seminimal mungkin tidak akan terlihat konsumen.

Shrinkflation adalah istilah yang terdiri dari dua kata terpisah, yakni menyusut dan inflasi. Menyusut dalam istilah shrinkflation berkaitan dengan perubahan ukuran produk, sedangkan bagian flation mengacu pada inflasi-kenaikan tingkat harga.

Penelitian akademis telah menunjukkan konsumen lebih sensitif terhadap kenaikan harga secara eksplisit, dibandingkan dengan perampingan kemasan, tetapi praktik ini dapat mengakibatkan persepsi negatif dan niat membeli kembali produk tersebut, serta volume penjualan unit yang statis atau menurun dari waktu ke waktu.

Efektivitas penyusutan harga sebagai strategi penetapan harga tampaknya bervariasi di berbagai jenis barang dan pasar.

Sebagian besar konsumen umumnya tidak memeriksa ukuran produk. Seseorang yang menyukai keripik kentang, misalnya, mungkin tidak menyadari jika merek favoritnya mengurangi ukuran kantong 5 persen, namun hampir pasti dapat mengetahui jika harganya naik dengan jumlah yang sama.

Baca Juga: Pohon dan Buah Sawit Bisa Diolah Jadi Produk Tenun Hingga Dodol

2. Ada sejumlah alasan perusahaan melakukan shrinkflation

ilustrasi keuntungan uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dari perspektif perusahaan, shrinkflation adalah cara yang berguna untuk meningkatkan atau mempertahankan margin keuntungan tanpa menarik terlalu banyak perhatian.

Taktik ini paling sering dilakukan karena mempertimbangkan biaya produksi. Peritel sering melakukan penyusutan untuk mengatasi biaya produksi yang meningkat. Jika tak diambil tindakan, itu akan membebani margin keuntungan.

Bagi perusahaan yang tidak memiliki kekuatan harga yang kuat, mengurangi berat, volume, atau jumlah produk terkadang merupakan pilihan terbaik untuk mempertahankan laba yang sehat, tanpa membahayakan volume penjualan.

Alasan lain perusahaan melakukan shrinkflation adalah persaingan pasar. Dalam hal ini, perusahaan juga dapat menggunakan penyusutan harga untuk mempertahankan pangsa pasar.

Dalam industri yang kompetitif, menaikkan harga dapat menyebabkan pelanggan beralih ke merek lain. Di sisi lain, memperkenalkan pengurangan kecil dalam ukuran barang mereka, di sisi lain akan memungkinkan mereka meningkatkan profitabilitas sambil menjaga harga tetap kompetitif.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya