TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Tutup Permanen Bisnis Kamu? Pertimbangkan 3 Hal Ini

Semoga kamu mengambil keputusan yang tepat!

ilustrasi stres akibat panas berlebih (pexels.com/Kelly Lacy)

Jakarta, IDN Times - Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk menutup bisnis yang telah kamu rintis? Ada kalanya seseorang dihadapkan oleh kebimbangan untuk mengakhiri usahanya karena menyerah bukan hal yang mudah.

Mungkin kamu masih teringat bagaimana kamu telah mencurahkan segenap daya dan upaya untuk bisnis kecil-kecilan kamu. Tapi, bagi banyak pengusaha, akan tiba saatnya ketika sudah tidak memungkinkan untuk meneruskannya.

Jadi, mengetahui kapan kamu harus berhenti sama pentingnya dengan mengetahui kapan kamu harus bertahan.

Dilansir dari BizBuySell, berikut adalah beberapa alasan mengapa pemilik usaha kecil biasanya memutuskan untuk menutup usahanya!

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Dilakukan ketika Bisnis Kamu di Ambang Krisis

1. Bisnis kamu tidak menguntungkan

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ketika kamu merencanakan untuk menjalankan bisnis, pasti telah memproyeksikan jangka waktu untuk mencapai balik modal dan menghasilkan keuntungan. Jika kamu meleset dari target, mungkin inilah saatnya untuk mengurangi kerugian dan menutup bisnis kecil kamu.

Tapi, sebelum melakukan itu, perhatikan dengan seksama pengeluaran kamu dan tentukan apakah pemotongan anggaran akan meningkatkan profitabilitas.

Apabila kamu sudah bekerja dengan anggaran yang minim, kamu harus memutuskan apakah menggelontorkan lebih banyak modal ke dalam bisnis kamu akan bermanfaat.

Tentukan berapa lama kamu dapat mempertahankan arus kas negatif sebelum merogoh tabungan pribadi atau mencari modal tambahan.

Kamu perlu menentukan secara realistis apakah menggunakan dana pribadi atau mengambil lebih banyak utang akan membalikkan keadaan atau memperpanjang keadaan yang tak terelakkan.

Jika utang semakin menumpuk dan bisnis kamu tidak menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar kreditur, mengajukan kebangkrutan mungkin merupakan pilihan terbaik.

Jika kredit usaha kamu tidak terlalu besar dan kamu melihat ada jalan untuk meningkatkan pendapatan, mungkin lebih baik tetap bertahan. Mungkin kamu hanya perlu lebih banyak waktu untuk mengembangkan potensi tersebut.

Apabila kamu yakin ada alasan yang valid untuk terus maju, menambah utang atau menggunakan tabungan pribadi mungkin sepadan dengan biayanya.

Namun, jika kamu tidak melihat jalan untuk meningkatkan profitabilitas, mungkin lebih baik menghentikan kerugian lebih cepat daripada mengulur waktu, terutama jika kamu harus mengambil utang kartu kredit berbunga tinggi untuk melanjutkannya.

2. Terlalu sedikit kebutuhan untuk produk atau jasa yang kamu tawarkan

ilustrasi paket (pexels.com/Liza Summer)

Pasar bergeser dan kebiasaan berbelanja serta preferensi konsumen bisa saja berubah. Jika tidak ada lagi permintaan untuk produk yang kamu jual atau jasa yang kamu tawarkan atau jika produk, struktur bisnis, harga tidak lagi dapat bersaing, maka kemungkinan besar menutup usaha adalah pilihan terbaik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya