Pemerintah Ajak Investor Garap Hutan Gundul Buat Masuk Pasar Karbon
Hasilnya bisa dijual di pasar karbon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana menawarkan investor untuk menanam pohon di hutan-hutan gundul Indonesia. Nantinya, investor mendapat keuntungan dari karbon yang mampu diserap oleh pohon yang mereka tanam.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan mengatakan, investor yang menanam pohon itu akan memperoleh kredit karbon untuk diperdagangkan di Bursa Karbon Indonesia.
"Mereka berinvestasi dengan melakukan penghutanan kembali dan mensertifikasi karbon yang terserap oleh hutan itu untuk kemudian bisa listing di dalam karbon exchange kita, dan bisa meramaikan pasar karbon yang ada di Indonesia," kata dia dalam Kompas100 CEO Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (23/10/2023).
Baca Juga: BEI Ungkap Benefit buat Emiten yang Ikut Bursa Karbon Indonesia
Baca Juga: Sederet Tugas BUMN Setelah Bursa Karbon Meluncur
1. Penghutanan kembali tidak lagi bergantung pada APBN
Dengan cara tersebut, pemerintah meyakini Indonesia tidak akan lagi bergantung pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk melakukan reboisasi, alias menanam kembali pohon-pohon di kawasan hutan gundul.
"Kita juga punya lahan-lahan hutan yang sudah gundul yang harusnya ke depan bisa kita coba lakukan inovasi, ini menjadi proyek baru bagi investasi, kita bisa melakukan reboisasi atau penghutanan kembali dengan tanpa menggunakan APBN, tetapi ini dijadikan sebagai proyek investasi yang dibuka kepada umum," tuturnya.
Baca Juga: Cuan! Nilai Perdagangan Bursa Karbon Tembus Rp29,21 Miliar