Cuan! Nilai Perdagangan Bursa Karbon Tembus Rp29,21 Miliar

Potensi perdagangan bursa karbon RI capai Rp3.000 triliun

Jakarta, IDN Times - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Inarno Djajadi menyampaikan nilai perdagangan IDX Carbon atau bursa karbon Indonesia mencapai Rp29,21 miliar dengan volume unit karbon yang diperdagangkan 459.953 ton CO2.

"Total nilai perdagangan karbon pada periode 26 hingga 29 September 2023 telah mencapai Rp29,21 miliar,"ucapnya dalam Konferensi Hasil RDK OJK, Senin (10/9/2023).

Baca Juga: Bursa Karbon Resmi Meluncur Hari Ini, Apa Kabar Pajak Karbon?

1. Ada 16 pelaku perdagangan karbon

Cuan! Nilai Perdagangan Bursa Karbon Tembus Rp29,21 MiliarProses unloading batu bara di PLTU Suralaya. (Dok. PLN)

Ia mengatakan ada 16 pelaku perdagangan karbon yang terlibat dalam transaksi tersebut. Rinciannya, satu penjual yaitu PT Pertamina Geothermal Energi dan 15 perusahaan lain yang berperan sebagai pembeli.

"Unit karbon tersebut berasal dari Pertamina NRE yang menyediakan unit karbon dari proyek Lahendong unit 5 dan unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di Sulawesi Utara. Proyek tersebut terdaftar sebagai sertifikat pengurang emisi gas rumah kaca," jelasnya.

Baca Juga: Sederet Tugas BUMN Setelah Bursa Karbon Meluncur

2. Sebanyak 99 PLTU berpotensi ikut berpartisipasi di perdagangan karbon

Cuan! Nilai Perdagangan Bursa Karbon Tembus Rp29,21 MiliarIlustrasi PLTU batu bara (dok. PT. PLN)

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengungkapkan ada sebanyak 99 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara, yang berpotensi ikut berpartisipasi dalam perdagangan bursa karbon pada tahun ini.

"Berdasarkan data Kementerian ESDM dan PT PLN, terdapat 99 Pembangkit Listrik Tenaga Uap berbasis batu bara yang berpotensi ikut perdagangan karbon. Jumlah ini setara dengan 86 persen dari total PLTU batu bara yang beroperasi di Indonesia," ujar Mahendra.

Untuk diketahui, potensi perdagangan bursa karbon Indonesia bisa mencapai hingga Rp3 ribu triliun dan Indonesia diklaim bisa menjadi satu-satunya negara yang 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sektor alam.

3. Bursa karbon RI yang terbesar dan terpenting di dunia

Cuan! Nilai Perdagangan Bursa Karbon Tembus Rp29,21 MiliarPLTU Suralaya (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Ia mengklaim, bursa karbon Indonesia akan menjadi salah satu bursa karbon terbesar dan terpenting di dunia.

Optimisme ini karena sisi volume dan keragaman unit karbon yang akan diperdagangkan. Termasuk kontribusinya terhadap pengurangan emisi karbon nasional dan dunia.

"Selain subsektor PLTU, nantinya perdagangan bursa karbon di Indonesia juga akan diramaikan sejumlah sektor lain, seperti sektor kehutanan, migas, industri umum dan sektor kelautan," ujarnya.

Baca Juga: Bursa Karbon Meluncur, IDSurvey Terjun ke Ekosistem Dekarbonisasi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya