Sederet Tugas BUMN Setelah Bursa Karbon Meluncur

BUMN bidik percepatan perolehan nilai ekonomi karbon

Jakarta, IDN Times - Holding BUMN jasa survey, yakni IDSurvey mendapatkan penugasan untuk berkontribusi dalam pelaksanaan Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon).

Adapun tugas IDSurvey mencakup program dekarbonisasi, dan juga penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) di lingkup BUMN.

Penugasan itu ditargetkan bisa mempercepat pelaku usaha dalam mendapatkan nilai ekonomi karbon.

"IDSurvey, memberikan layanan inisiatif dekarbonisasi secara end-to-end, full suite of services," kata Direktur Holding BUMN Jasa Survey atau IDSurvey, Arisudono dikutip dari keterangan resmi, Selasa (3/10/2023).

Baca Juga: Bursa Karbon Resmi Meluncur Hari Ini, Apa Kabar Pajak Karbon?

1. IDSurvey sediakan rating dan konsultasi ESG

Sederet Tugas BUMN Setelah Bursa Karbon MeluncurHolding BUMN jasa survey IDSurvey. (dok. YouTube IDSurvey)

Adapun kontribusi IDSurvey dalam penyelenggaraan Bursa Karbon ialah berkaitan dengan jasa capability bulding, survey, konsultasi, verifikasi, validasi, testing, sertifikasi, dan juga rating pengelolaan ESG.

"Dimulai dari capability building kepada pelanggan mengenai dekarbonisasi dan NEK, pelaksanaan baselining emisi gas rumah kaca (GRK), perancangan rencana aksi mitigasi, project design development dan pelaksanaan proyek inisiatif dekarbonisasi, pelaksanaan verifikasi dan validasi GRK dan juga rating serta konsultasi pengelolaan ESG,” ujar Arisudono.

2. Anak usaha IDSurvey kantongi akreditasi buat pelaksanaan verifikasi dan validasi

Sederet Tugas BUMN Setelah Bursa Karbon MeluncurProgram Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Holding BUMN jasa survei IDSurvey. (dok. IDSurvey)

Adapun layanan Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) Informasi GRK sendiri dilayani anak usaha IDSurvey, yakni SUCOFINDO. Dalam melayani jasa tersebut, SUCOFINDO sudah mengantongi akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

“Ada akreditasi yang diraih adalah sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) Informasi GRK dari KAN,” ucap Arisudono.

3. Potensi Bursa Karbon di Indonesia bisa mencapai Rp3 ribu triliun

Sederet Tugas BUMN Setelah Bursa Karbon MeluncurPeluncuran perdana Bursa Karbon IDX di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Selasa (26/09). (dok. Pertamina)

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengungkapkan, potensi bursa karbon di Indonesia bisa mencapai ribuan triliun, sejalan dengan besarnya potensi kredit karbon di dalam negeri.

"Jika dikalkulasi, potensi bursa karbon kita bisa mencapai Rp3 ribu triliun bahkan bisa lebih. Sebuah angka sangat besar," ujar Jokowi di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/9/2023).

Besarnya potensi bursa karbon bisa menjadi kesempatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, hal tersebut juga sejalan dengan arah dunia yang sedang menuju ekonomi hijau.

Di sisi lain, Jokowi mengatakan bahwa Bursa Karbon Indonesia menjadi kontribusi nyata Indonesia dalam melawan krisis iklim.

"Ini adalah kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis iklim, melawan krisis perubahan iklim, di mana hasil perdagangan ini akan di-reinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingungan khususnya melalui pengurangan emisi karbon," ucap Jokowi.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya