TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Lesu, Anjlok ke Rp15 Ribu per Dolar AS Sore Ini

Melemah 54,5 poin

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (17/7/2023). Rupiah melemah ke Rp15.013 per dolar Amerika Serikat (AS) sore ini.

Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda melemah sebanyak 54,5 poin atau 0,36 persen pada penutupan. Laju rupiah sore ini melanjutkan tren pada pembukaan perdagangan pagi tadi.

Baca Juga: 6 Mata Uang Terendah Dunia di 2023 versi Forbes, Ada Rupiah?

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Nilai tukar rupiah juga melemah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.007 per dolar AS pada Senin, 17 Juli 2023.

Kurs mata uang Garuda hari ini lebih besar dibandingkan posisi pada Jumat, 14 Juli yang ada di level Rp14.945 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah melemah 62 poin.

Baca Juga: Rupiah Melemah Pagi Ini, Kembali ke Rp15 Ribu per Dolar AS

2. Laju rupiah tertahan karena menunggu langkah the Fed

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan akhir Juli.

"Tetapi pasar sekarang mengantisipasi jeda yang diperpanjang dalam siklus kenaikan suku bunga Fed, mengingat pembacaan inflasi yang lemah dari minggu lalu," ujarnya.

Dia menerangkan, dengan inflasi inti AS yang tetap tinggi, pelaku pasar masih tidak yakin apakah bank sentral AS akan memberi sinyal jeda. Pejabat Fed juga memberikan isyarat beragam tentang kenaikan suku bunga ke depannya.

Di Asia, perhatian tertuju pada PDB China yang tumbuh 6,3 persen pada kuartal II-2023. Tapi, itu lebih rendah dari ekspektasi pertumbuhan sebesar 7,3 persen.

Kelihatannya, China masih berjuang untuk mempertahankan momentum ekonomi yang kuat yang terlihat pada kuartal pertama. Pemerintah negara tersebut kemungkinan akan lebih banyak memberikan stimulus untuk mendukung pertumbuhan dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: 10 Mata Uang Terendah di Dunia, Rupiah Nomor Berapa?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya