TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Target Produksi Minyak 635 Ribu Barel di 2024, Bisa Terkejar?

Ada sejumlah PR yang harus diselesaikan

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (15/11/2023). (IDN Times/Trio Hamdani)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menargetkan lifting minyak mencapai 635 ribu barel per hari di 2024. Lifting minyak adalah proses pengangkatan atau ekstraksi minyak dari sumur minyak atau ladang minyak.

Untuk mencapai target di tahun depan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) perlu memacu lifting minyak di sisa tahun ini. Tujuannya supaya gap di tahun depan tidak terlalu jomplang.

"Jadi, tahun depan ini kan targetnya 635 ribu yang minyak ya. Kemudian per hari ini produksi kita masih di bawah 600 ribu barel," kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Baca Juga: Ada PR Keberlanjutan, Ini Cara Hulu Migas Amankan Pasokan Energi

Baca Juga: RI Sumbang 4,34 Juta Ton Emisi CO2 dari Produksi Migas 2021

1. Syarat lifting minyak capai target di 2024

Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan lifting minyak sebanyak 660 ribu barel per hari. Dengan realisasi per hari ini masih di bawah 600 ribu barel per hari, maka lifting minyak harus digenjot.

"Jadi, memang upaya kita sampai mencapai di akhir tahun, 31 Desember itu paling tidak harus mendekati target tahun depan kalau tahun depan kita ingin bisa mencapai target ya," tuturnya.

2. Kebut proyek migas untuk genjot produksi

Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di hulu migas telah melakukan berbagai cara untuk menggenjot produksi minyak nasional, termasuk dengan diselesaikannya pembangunan proyek-proyek migas.

"Kemudian kita mengoptimalkan lapangan-lapangan gas yang juga memberikan tambahan kondensat," tuturnya.

Selain itu, proyek pembangunan Tangguh Train 3 juga sudah rampung dan telah beroperasi sehingga mampu menghasilkan LNG.

"Kalau kapasitasnya bisa full untuk Train 3, maka akan ada tambahan kondensat antara 4 ribu sampai 5 ribu barel kondensat. Ini juga merupakan upaya kita untuk bisa meningkatkan produksi liquid ya, selain minyak juga ada kondensat di situ," sambungnya.

Baca Juga: Industri Hulu Migas Targetkan Pendapatan Rp560 Triliun di 2023

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya