Ada PR Keberlanjutan, Ini Cara Hulu Migas Amankan Pasokan Energi

Industri hulu migas dunia fokus jaga pasokan energi

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah menggali potensi kolaborasi di wilayah Asia Pasifik.

Potensi kolaborasi itu dibahas dalam International Association of Oil & Gas Producer (IOGP) Summit yang digelar di Nusa Dua, Bali.

Dalam IOGP Summit, turut dibahas mengenai trilema energi. Adapun tiga faktor penting dalam trilema energi yaitu energy security (ketahanan energi), energy affordability (keterjangkauan biaya energi), dan environmental sustainability (keberlanjutan lingkungan).

Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Awang Lazuardi, menjelaskan bahwa saat ini industri hulu migas dihadapkan pada trilema energi.

“Strategi kolaboratif sangat penting dalam perjalanan menuju era transisi energi di Kawasan Asia Pasifik. Dengan semangat sinergi, kita bisa bersama menjawab tantangan trilema energi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan,” kata Awang dikutip dari keterangan resmi, Minggu (22/10/2023).

1. Pasokan energi menjadi fokus utama

Ada PR Keberlanjutan, Ini Cara Hulu Migas Amankan Pasokan EnergiIlustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

Dalam IOGP yang baru pertama digelar secara offline pascapandemik tersebut, Awang mengatakan jika industri hulu harus fokus dalam memastikan keberlanjutan pasokan energi.

“Kita berada di sini untuk menggali peran krusial Geomatika dalam mendukung kegiatan operasional di lingkungan yang menantang seperti laut dalam, daerah terpencil, dan lapangan mature. Hal ini sangat signifikan untuk memastikan tantangan fokus utama yaitu keberlanjutan pasokan energi,” ujar Awang.

Baca Juga: Top! Menkeu Proyeksi Nilai Investasi Hulu Migas Capai Rp223,8 Triliun

2. Energi fosil masih punya peran penting dalam ketersediaan energi nasional

Ada PR Keberlanjutan, Ini Cara Hulu Migas Amankan Pasokan EnergiPertamina Hulu Energi (PHE) (Dok. Pertamina)

Di saat adanya energi trilema, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad mengatakan, energi fosil masih memegang peran krusial dalam memasok kebutuhan energi nasional saat ini.

“Selain itu, pemerintah juga menetapkan target produksi nasional 1 juta barel minyak perhari (BOPD) dan 12 milyar standar kaki kubik gas perhari (BSCFD) pada tahun 2030," kata Arifin.

Namun, dia mengatakan pemerintah juga memiliki tugas untuk mengurangi emisi dari energi fosil.

"Maka saat ini kami juga sedang mengatur regulasi mengenai carbon capture utilization storage/carbon capture storage (CCUS/CCS) untuk meningkatkan daya tarik investasi. Kami percaya dengan kerja keras, kerja sama, komunikasi, dan keterbukaan antar pemangku kepentingan dapat mendukung tercapainya ketahanan serta keberlanjutan energi,” kata dia.

3. IOGP fokus menaikkan standar praktik industri migas

Ada PR Keberlanjutan, Ini Cara Hulu Migas Amankan Pasokan EnergiPenyelenggaraan International Association of Oil & Gas Producer (IOGP) Summit yang digelar di Nusa Dua, Bali. (dok. Pertamina Hulu Energi)

Adapun IOGP sendiri merupakan organisasi kelas dunia yang mempunyai fokus utama dalam industri hulu migas dan berperan menaikkan standar praktik industri migas di berbagai aspek, seperti keselamatan kerja, kesehatan, teknis, sampai transisi energi.

Minyak dan gas akan tetap berkontribusi besar dalam ekonomi global diperkirakan hingga 2050, bahkan di tengah era transisi energi ke energi yang rendah emisi.

PHE berkolaborasi dengan IOGP menyelenggarakan rangkaian IOGP Summit 2023 yang merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan yang menghadirkan beberapa IOGP Technical Committee yang melakukan rapat rutin, seperti Safety Committee, Environment Committee, Geomatics Committee dan Decommissiong Committee.

Kegiatan utama lainnya adalah 12th IOGP Geomatics Industry Day dengan tujuan utama mengeksplorasi peran Geomatics dalam menunjang proses bisnis migas untuk new potential (deep water, remote area & near field/mature field) dengan mempertimbangkan beberapa aspek, misalnya manajemen risiko HSSE, cost efficiency, efektivitas operasi dan energi transition ke net zero, hingga menjamin kesinambungan pasokan energi global serta mendukung sustainable development goal (SDG Goals 2030).

CEO IOGP, Graham Henley mengatakan organisasi tersebut bercita-cita menyatukan industri hulu migas secara global demi memastikan keberlanjutan pasokan energi dunia.

"Sebagai ahli di bidang kita, serta untuk mengembangkan dan mengimplementasikan praktik terbaik dalam menghadapi critical challenge pada industri kita," tutur Graham.

Baca Juga: Dalam 2 Tahun, PHE Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per Hari

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya