Laba Bersih Saratoga Susut 81 Persen, Nilai Aset Bersih Malah Melonjak
NAV naik 8 persen dipacu strategi investasi dan fundamental
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Laba bersih PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sepanjang tahun lalu tercatat anjlok hingga 81,4 persen atau senilai Rp4,61 triliun. Realisasi laba bersih ini turun drastis dibandingkan tahun 2021 senilai Rp24,88 triliun.
Laba tahun yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan tersebut turun seiring net asset value (NAV) meningkat menjadi Rp60,9 triliun di 2022. Presiden Direktur Saratoga Michael William P Soeryadjaya mengatakan NAV naik sekitar 8 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp56,3 triliun.
"Pertumbuhan NAV tetap positif di tengah berbagai tekanan faktor ekonomi sepanjang tahun lalu membuktikan soliditas dari strategi investasi dan kuatnya fundamental bisnis portofolio investasi Saratoga," tuturnya dalam keterangan tertulis Senin (13/3/2023).
Baca Juga: Apa Itu Nisbah Laba Bersih terhadap Modal Bersih
Baca Juga: PT Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp12,6 Triliun, Tumbuh 159 Persen!
1. Dividen Saratoga Rp2,6 triliun
Michael menjelaskan dividen menjelaskan pada 2022, dividen yang diperoleh dari perusahaan portofolio mencapai Rp2,6 triliun. Pencapaian ini mencerminkan peningkatan sebesar 57 persen secara year-on-year dan merupakan pendapatan dividen tertinggi yang pernah ada untuk Saratoga.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) menyumbang dividen terbesar tahun lalu.
“Kami ingin menyampaikan apresiasi kami atas kinerja portofolio investasi kami yang luar biasa, seperti ADRO, MDKA, TBIG, MPMX, serta portofolio kami lainnya yang berhasil mengoptimalkan peluang bisnis yang tersedia dan menghasilkan rekor pendapatan dividen untuk Saratoga," ucapnya.
Baca Juga: Laba Bersih MTEL 2022 Naik 29,3 Persen, Tembus Rp1,78 Triliun