TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp14.986 per Dolar AS

Data ekonomi AS melemah jadi faktor rupiah menguat

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tipis ke Rp14.986 per dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan pada Kamis (20/7/2023). 

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.08 WIB, kurs rupiah sudah menguat 11 poin atau 0,07 persen dibandingkan pada penutupan perdagangan, Selasa (18/7/2023), yakni di level Rp14.997 per dolar AS.

Baca Juga: Jelang Rilis Data Ekonomi AS, Rupiah Tekan Dolar AS ke Rp14.997

Baca Juga: Ekspedisi Rupiah Berdaulat Sambangi Lima Pulau Terluar di Sulsel

1. Rupiah bakal menguat seharian

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, mengatakan Rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini.

Penguatan ini didorong oleh berkembangnya ekspektasi bahwa Bank Sentral AS akan menghentikan kenaikan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi di AS.

"Potensi penguatan ke arah support di sekitar Rp14.930-Rp14.900 per dolar AS, dengan potensi resisten di sekitar Rp15.000 per dolar AS," jelasnya kepada IDN Times, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga: 3 Jurus Bank Indonesia Demi Stabilkan Nilai Tukar Rupiah

2. Inflasi AS berpotensi sentuh 2 persen

Ia menjelaskan, tren penurunan data inflasi AS masih akan berlanjut, bahkan berpotensi menyentuh angka 2 persen. Selain itu, ada juga faktor melemahnya sebagian data-data ekonomi AS.

"Pelemahan data ekonomi AS yang bisa memicu inflasi, dari survei CME Fedwatch Tool, probabilitas Bank Sentral AS akan menahan suku bunganya hingga akhir tahun," jelasnya.

Menurutnya, pasar mulai mengantisipasi bahwa Bank Sentral AS akan menghentikan kenaikan suku bunga acuannya setelah kenaikan pada Juli ini.

Sementara dari dalam negeri, Rupiah masih didukung surplus neraca perdagangan pada Juni yang melebihi ekspektasi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya