Ada Persoalan Semrawut, RI Terancam Masuk Middle Income Trap
RI turun kelas jadi negara pendapatan menengah ke bawah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Status Indonesia yang kini menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah atau lower middle income country membuka peluang besar RI terjebak dalam negara pendapatan menengah (middle income trap).
Menurut Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didin S Damanhuri, ada persoalan semrawut yang juga membuat ancaman middle income trap lebih besar lagi. Sebab, persoalannya tak mudah diselesaikan karena bersifat struktural.
"Jadi ada problem struktural. Itu mengapa Indonesia tidak hanya ketinggalan dari Korsel dan Malaysia, tetapi bisa terancam middle income trap," kata Didin dalam webinar INDEF, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga: Indonesia Turun Kelas Jadi Negara Pendapatan Menengah Bawah
1. Industrialisasi tak berjalan
Menurut Didin, persoalan pertama adalah deindustrialisasi, atau tidak berjalannya industrialisasi di Tanah Air. Menurutnya, di era reformasi (1998-sekarang), Indonesia justru mengalami deindustrialisasi.
"Deindustrialisasi ini karena isi pelaku ekonomi diisi oleh pemburu rente. Mereka lebih melihat akumulasi kapital tanpa menjadi paku yang semakin mendalam. Sebagai pelaku industri (seharusnya) merebut teknologi, inovasi, dan entrepreneurship, (tapi) itu tidak dilakukan," tutur Didin.
Baca Juga: Ini Penyebab Indonesia Masuk Kategori Negara Pendapatan Menengah Bawah