Airlangga: Kartu Prakerja Bisa Jadi Kiblat Pembangunan Negara Lain
Program Kartu Prakerja telah diikuti 13 juta orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan program Kartu Prakerja bisa dijadikan kiblat untuk model pembangunan di negara-negara lain.
Dalam hal ini, program Kartu Prakerja dinilainya sudah efektif membantu meningkatkan keterampilan peserta, dan menambah keterampilan baru bagi peserta.
"Prakerja adalah harapan, Prakerja adalah kebanggaan Indonesia, dan Prakerja adalah program govenrment to people atau G to P yang inovasinya dari Indonesia. Semoga program kartu Prakerja dapat menyediakan pelajaran berharga bagi kita semua. Dan tentu ini bisa direplikasi untuk model pembangunan di berbagai negara lain," kata Airlangga dalam penyampaian Laporan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja yang ditayangkan virtual, Rabu (27/2022).
Baca Juga: Temui Ribuan Alumni Kartu Prakerja, Jokowi Ditagih Sepeda dan Laptop
Baca Juga: Airlangga: IBM Bakal Investasi di Nongsa Digital Park
1. Ada 13 juta orang mengikuti program Kartu Prakerja dari berbagai latar belakang
Selama 2 tahun berjalan, Airlangga mengatakan program Kartu Prakerja telah diikuti oleh 13 juta orang di seluruh Indonesia. Mulai dari Kabupaten Merauke 16.908 orang, dari Sabang 1.653 orang, Kepulauan Talaud 2.924 orang, baik laki-laki maupun perempuan hampir seimbang. Termasuk melibatkan disabilitas, orang tua, peserta yang berpendidikan SD.
"Program Kartu Prakerja terbukti inklusif seperti agenda pembangunan berkelanjutan SDGs yakni living no one behind. Jumlah tersebut bukan hanya angka, namun ini adalah sumber daya manusia yang luar biasa," ujar Airlangga.
Baca Juga: Jokowi Jamin Program Kartu Prakerja Bakal Terus Dilanjutkan