Faisal Basri Proyeksi Ekonomi 2022 Tumbuh 5 Persen
Ekonomi 2021 diprediksi tumbuh 3,7 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri, memproyeksikan ekonomi 2022 ini belum bisa pulih sepenuhnya seperti sebelum pandemik COVID-19. Dia memprediksi ekonomi 2022 tumbuh sekitar 5 persen.
"Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan lebih baik tapi belum bisa mencapai level-level sebelumnya. Karena faktor fundamentalnya belum diselesaikan secara serius," kata Faisal dalam wawancara khusus dengan IDN Times, Rabu (6//1//2022).
Di sisi lain, pemerintah sendiri memprediksi ekonomi 2022 tumbuh di kisaran 5,2 persen. Adapun Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksi tumbuh di angka 4,9 persen, Bank Dunia 5,2 persen, International Monetary Fund 5,9 persen, dan Asian Development Bank 5 persen.
Baca Juga: UMKM Andilnya Besar ke Ekonomi RI, Tapi Susah Dapat Kredit Perbankan!
Baca Juga: Genjot Pertumbuhan Ekonomi Q4 2021, Konsumsi Harus Tinggi
1. Konsumsi masyarakat belum kembali normal
Adapun faktor utama yang melatarbelakangi proyeksinya itu, menurut Faisal adalah pertumbuhan konsumsi masyarakat yang belum kembali normal.
Pada kuartal III-2021, Badan Pusar Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 1,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara, sebelum pandemik, konsumsi rumah tangga di Indonesia biasanya tumbuh di sekitar 5 persen.
"2/3 dari ekonomi itu belum pulih, namanya konsumsi masyarakat. Syukur-syukur bisa 4 persen, 3 persen saja ngos-ngosan," kata Faisal.
Baca Juga: Faisal Basri: Pemerintah Terlalu Berhalakan Investasi Besar
Baca Juga: Faisal Basri Sebut 143 Juta Rakyat Indonesia Insecure!