TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga TBS Sawit di Riau Belum Sentuh Target Luhut Rp1.600/Kg 

Harga TBS di Kabupaten Kampar Rp1.200/kg

Pj. Bupati Kampar, Kamsol. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Kampar, IDN Times - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau masih rendah, yakni sekitar Rp1.200 per kilogram (kg) di tingkat petani, dan Rp1.500/kg di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS).

Harga tersebut belum mencapai apa yang ditargetkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, yakni Rp1.600/kg.

Baca Juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Paser Turun di Kisaran Rp700-900 per Kg

Baca Juga: Ternyata Harga TBS Sawit Anjlok karena Ekspor CPO Masih Seret

1 Ekspor CPO masih macet bikin serapan TBS sawit belum normal

ilustrasi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pj. Bupati Kampar, Kamsol membeberkan persoalan harga kelapa sawit merupakan imbas dari aktivitas ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang belum kembali lancar usai keran ekspor dibuka lagi oleh pemerintah.

“Saya melihat ini persoalan ekspor yang belum kondusif. Sehingga membuat CPO produksinya menurun. Karena kalau menurun menampungnya di mana? Biasanya kan langsunv dibawa. Penampungan yang ada di perusahaan terbatas,” kata Kamsol ketika ditemui IDN Times di SMPN 3 Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (4/7/2022).

Kamsol mengatakan masih banyak pabrik kelapa sawit (PKS) yang belum kembali menyerap TBS hasil panen petani. Padahal, panen TBS tak berhenti satu hari pun selama larangan ekspor CPO berlaku.

“Kalau permintaan ekspor masih terbatas ini kan perusahaan mengambil hasil dari masya juga akan semakin kecil. Sementara perusahaan punya produksi sendiri jg. Rata-rata yang punya PKS-PKS itu sendiri kan perusahaan-perusahaan besar juga,” ucap Kamsol.

Baca Juga: Tata Kelola Kelapa Sawit Bermasalah, Luhut: Digitalisasi Jadi Solusi

2 Banyak pabrik sawit belum bisa serap TBS di petani sesuai harga pemerintah

ilustrasi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Kamsol mengatakan, meski pemerintah sudah memerintahkan perusahaan-perusahaan menyerap TBS di petani seharga Rp1.600/kg, namun pada kenyataannya banyak PKS tak bisa melaksanakan hal tersebut. Sebab, ekspor CPO belum kembali normal.

"Bagi Pemda kita berusaha semaksimal mungkin. Walaupun sudah ada HET, tapi kalau perusahaan tidak bisa beli, kami tidak bisa juga memaksakannya. Dan pemerintah pun tidak bisa take over untuk itu," kata Kamsol.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya