TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi: Kesehatan Prioritas, Ekonomi Keharusan

Pemerintah terus lakukan kebijakan gas dan rem

Presiden Joko Widodo dalam UOB Economic Outlook 2022 (dok. Youtube metrotvnews)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menegaskan pemerintah memprioritaskan penanganan kesehatan dari dampak penyebaran COVID-19. Di sisi lain, menurut Jokowi aktivitas ekonomi juga tetap harus berjalan.

"Kita semua sepakat bahwa kesehatan adalah prioritas dan kegiatan ekonomi adalah keharusan. Pemerintah mencari solusi terbaik dalam menangani COVID-19 dan sekaligus melangsungkan kegiatan ekonomi," kata Jokowi dalam UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9/2021).

Untuk itu, pemerintah memberlakukan pengetatan kegiatan masyarakat, dan juga pelonggaran ketika kasus COVID-19 menurun, alias gas dan rem. "Oleh sebab itu gas dan rem kita jaga secara tepat dan dinamis sesuai dengan situasi terkini," ucap Jokowi.

Baca Juga: Aturan Baru Nonton Bioskop: Wajib Vaksinasi Dosis 2

1. Aktivitas ekonomi dibuka dengan hati-hati

Ilustrasi Mal (IDN Times/Besse Fadhilah)

Menurut Jokowi, di sejumlah wilayah yang mengalami penurunan kasus sudah diberikan pelonggaran, di mana aktivitas ekonomi dibuka kembali secara hati-hati.

"Alhamdulillah upaya pembukaan ekonomi secara hati-hati ini dipatuhi bersama masyarakat dan dunia usaha sehingga ekonomi mulai menggeliat kembali," tutur dia.

Baca Juga: [BREAKING] Ganjil-Genap Bakal Berlaku di Kawasan Wisata Jawa-Bali

2. Jokowi sebut kasus COVID-19 terus menurun

Ilustrasi COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jokowi mengatakan belakangan ini kasus COVID-19 sudah menunjukkan penurunan drastis apabila dibandingkan dengan lonjakan kasus akibat penyebaran varian Delta pada 15 Juli lalu.

"Alhamdulillah kasus COVID-19 terus menunjukkan tren penurunan. Kita sangat optimis tetapi kita juga tetap harus selalu waspada," tutur Jokowi.

Bahkan, menurutnya kondisi Indonesia terhitung lebih baik dibandingkan negara-negara lain di dunia. "Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar jumlah kasus tertinggi di dunia," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi: Jangan Euforia Berlebihan Meski Kasus COVID-19 Turun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya