Tiongkok Siap Investigasi Google karena Tuduhan Monopoli Pasar Android
Tiongkok kembangkan Harmony untuk saingi Google
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tiongkok sedang bersiap mengajukan antitrust investigation atau penyelidikan karena dugaan upaya monopoli pasar terhadap Google Alphabet. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu ditengarai memanfaatkan dominasi sistem operasi seluler Android untuk menahan persaingan.
Menurut informan yang tidak disebutkan namanya sebagaimana dilansir Reuters, investigasi itu diajukan Huawei Technologies kepada Komite Antitrust Dewan Negara. Keputusan untuk menindaklanjuti laporan itu akan diputuskan pada bulan ini.
Baca Juga: Thailand Gugat Facebook, Twitter, dan Google atas Pengabaian Konten
1. Hubungan Tiongkok-AS memengaruhi perkembangan investigasi
Informasi lainnya, sejauh mana pihak terkait memulai investigasi atas Google sangat dipengaruhi dinamika hubungan AS dan Tiongkok.
Sebagai informasi, hubungan Washington dan Beijing memasuki fase terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Presiden AS Donald Trump menuding Tiongkok sengaja menyebarkan virus corona sehingga menyebabkan pandemik global.
Kemudian, bohir properti itu juga menuduh TikTok sebagai instrumen Tiongkok untuk mencuri data pribadi yang mengancam keamanan nasional. Belum lagi Huawei yang dimasukkan dalam daftar hitam perdagangan AS.
Di sisi lain, keputusan investigasi juga ditentukan sejauh mana implementasi perubahan undang-undang antimonopoli yang belum lama disahkan Tiongkok. Sebab, dominasi pasar Google menyulitkan Huawei untuk berkembang lebih jauh. Namun, Huawei juga berpotensi kehilangan pasar segmen Andorid karena tidak lagi didukung Google, apabila investigasi benar-benar digelar.
Baca Juga: Ancaman Trump ke Tiktok: Dijual ke AS atau Dilarang Selamanya!