BI Proyeksikan Inflasi Januari 2023 Capai 0,41 Persen 

Cabai jadi salah satu komoditas yang sering jadi penyumbang

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Januari 2023 akan mencapai 0,41 persen dibanding bulan sebelumnya secara month-to-month (mtm). Proyeksi tersebut berdasarkan perkembangan harga sampai dengan minggu ketiga Januari 2023.

"Komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan minggu ketiga," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/1/2023).

Baca Juga: BPS: Inflasi Indonesia Sepanjang 2022 Capai 5,51 Persen

1. Komoditas yang menyumbang inflasi

BI Proyeksikan Inflasi Januari 2023 Capai 0,41 Persen pexels.com/tima miroshnichenko

Secara rinci, dia menyebut cabai rawit dan cabai merah yang masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen (mtm). Sementara itu, bawang merah 0,05 persen (mtm), serta beras 0,04 persen (mtm).

Kemudian, emas perhiasan dan rokok kretek dengan filter pun menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm), serta bawang putih, kangkung, tahu mentah, nasi dengan lauk, rokok kretek, serta tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Baca Juga: Inflasi Terkendali, Menkeu Berikan Hadiah Miliaran untuk Pemda

2. Komoditas yang sumbang deflasi

BI Proyeksikan Inflasi Januari 2023 Capai 0,41 Persen Ilustrasi Deflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, ada pula sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode yang sama.  yaitu bensin dengan andil 0,06 persen (mtm), angkutan udara 0,05 persen (mtm), telur ayam ras 0,03 persen (mtm), serta tomat 0,01 persen (mtm).

Baca Juga: Inflasi Biang Kerok yang Bikin Kemiskinan di RI Naik

3. Inflasi jadi fokus perhatian pemerintah di 2023

BI Proyeksikan Inflasi Januari 2023 Capai 0,41 Persen Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA/HO-Humas Kemenkeu/Faiz.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan terdapat empat hal yang menjadi fokus di 2023, yakni inflasi, kemiskinan ekstrem, investasi, hingga stunting. Inflasi harus dijinakkan karena dapat mempengaruhi banyak hal.

Oleh karena itu, menurutnya, inflasi menjadi atensi Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar seluruh institusi pemerintah, tidak hanya BI, untuk bergerak bersama menjaga agar inflasi terkendali.

“Saya berharap tentu Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan instrumen fiskalnya, kita punya anggaran ketahanan pangan, termasuk untuk pertanian, serta punya dana transfer ke daerah. Pemerintah daerah dan pusat semuanya bersama-sama mengatasi inflasi, terutama dari sisi suplai dan distribusi,” kata Sri Mulyani seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya