BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Tumbuh 5,17 Persen

Pengangguran juga berkurang 40 ribu orang

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil pengumpulan data yang dilakukan BPS mengenai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia triwulan III - 2018 pada Senin (5/11). Ekonomi Indonesia  tumbuh 5,17 persen (y-on-y), dan juga meningkat 3,09 persen terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q).

Selain itu, BPS juga merilis data Indeks Tendensi Bisnis (ITB) dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan III - 2018 serta keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2018. 

BPS menyebut,  angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 yang tercatat di angka 5,27 persen.

"Masih ada satu triwulan lagi hingga akhir tahun. Kalau itu bagus kami harap pertumbuhan ekonomi secara tahunan juga bagus," kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya. 

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Tumbuh 5,17 Persendok. IDN Times/Rilis BPS

1. Konsumsi rumah tangga jadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Tumbuh 5,17 PersenIDN Times/Angelia Nibennia Zega

Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni sebesar 2,69 persen yang disebabkan oleh fenomena penjualan eceran tumbuh 4,21 persen, menguat dari triwulan III - 2017 yang tumbuh 0,13 persen. 

Penjualan wholesale mobil penumpang tumbuh 8,40 persen, menguat dari triwulan III/2017 sebesar 1,17 persen. Sementara total nilai transaksi kartu debit, kredit, dan uang elektronik tumbuh 11,94 persen, menguat dibanding triwulan III/2017 yang tumbuh 11,05 persen.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Tumbuh 5,17 Persendok. IDN Times/Rilis BPS

2. Kondisi bisnis triwulan III - 2018

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Tumbuh 5,17 PersenIDN Times/Angelia Nibennia Zega

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) menunjukan kondisi bisnis triwulan III - 2018 terus tumbuh, namun optimisme pelaku bisnis lebih rendah dari triwulan sebelumnya. Kondisi bisnis yang membaik dan optimisme pelaku bisnis tertinggi terjadi pada kategori lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. sementara itu, optimisme pelaku bisnis terendah terjadi pada lapangan usaha jasa perusahaan.

Ini juga terjadi dengan Indeks Tendensi Konsumen (ITK), di mana kondisi ekonomi konsumen triwulan III -2018 membaik, namun optimisme konsumen lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kondisi rupiah yang sempat melemah.

Baca Juga: Data Baru BPS Jangan Jadi Alasan Impor Pangan 2019, Kenapa Ya?

3. Keadaan ketenangakerjaan Agustus 2018

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Tumbuh 5,17 Persendok. IDN Times/Rilis BPS

Tercatat masih ada 7 ribu pengangguran di Indonesia, tetapi dalam satu tahun terakhir angka pengangguran justru berkurang. Pada Agustus 2017, ada 128,06 juta orang yang termasuk dalam angkatan kerja. Sedangkan pada Agustus 2018, jumlahnya meningkat 2,95 juta orang sehingga 131,01 juta orang sudah masuk dalam angkatan kerja.

Sedangkan kalau dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan daerah, pengangguran di tingkat kota lebih tinggi dibandingakan pengangguran di desa. Dari segi pendidikan, TPT masih didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu sebesar 11,24 persen.

Baca Juga: BPS: Neraca Perdagangan September 2018 Surplus! 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya