Apa Itu Cost Overrun yang Terjadi di Proyek Kereta Cepat?

Jakarta, IDN Times - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) menghadapi pembengkakan biaya atau cost overrun yang menyebabkan Indonesia harus menarik utang lagi ke China.
Cost overrun itu mencapai 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp18,76 triliun.
Nah, apa sebenarnya pembengkakan biaya atau cost overrun itu? Apa penyebabnya? Simak ulasan berikut!
1. Pengertian cost overrun

Dikutip dari jurnal Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Kamis (15/2/2024), cost overrun adalah biaya dalam pengerjaan proyek yang telah melebihi perencanaan awal. Dalam pengerjaan proyek, proses pengendalian biaya menjadi penting untuk mencegah cost overrun.
Cost overrun adalah permasalahan yang muncul dari faktor-faktor internal atau eksternal proyek itu sendiri.
2. Penyebab terjadinya cost overrun

Peneliti Henry Wattimury mengatakan, kerap kali masalah cost overrun disebabkan oleh faktor teknis dan nonteknis. Misalnya, ada kesalahan pada penjadwalan, penempatan personel proyek yang tak cocok, dan sebagainya.
Di Indonesia, cost overrun yang terjadi di proyek Kereta Cepat Whoosh disebabkan karena perbedaan biaya pembangunan kereta cepat di China dan Indonesia, yang berasal dari pembebasan lahan, biaya persinyalan, dan sebagainya.
3. Indonesia kembali tarik utang ke China buat tutupi cost overrun

Seperti yang disebutkan di atas, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh mengalami pembengkakan biaya hingga Rp18,76 triliun. Untuk menutupi cost overrun, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kembali menarik pinjaman dari CDB sebesar 448 juta dolar AS atau setara Rp6,99 triliun.
Selain pinjaman dari China, KAI juga sebelumnya telah mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp3,2 triliun untuk menambal pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat.