Apindo: RI Miliki Visi Ambisius Jadi Pemain Utama Ekonomi Global

- Apindo menilai Indonesia memiliki visi jangka panjang dan ambisius dalam target pembangunan ekonomi, termasuk pertumbuhan 8 persen.
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh peningkatan signifikan dalam kekuatan ekonomi domestik, daya saing internasional, serta capaian luar biasa selama dekade terakhir.
Jakarta, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai Indonesia bukan hanya negara dengan pasar domestik yang besar, tetapi juga bangsa yang memiliki visi jangka panjang yang ambisius.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, berbagai target pembangunan yang telah ditetapkan pemerintah, seperti pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, penghapusan kemiskinan ekstrem, serta komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan mencerminkan keseriusan Indonesia untuk memainkan peran penting di kancah ekonomi global.
"Indonesia terus berkembang dalam ranking ekonomi global. Saat ini, Indonesia adalah ekonomi terbesar di dunia dengan urutan ke-16 dan (Apindo) berusaha menjadikan (Indonesia) sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia urutan ke-5 pada tahun-tahun mendatang," kata dia dalam acara Halal Bihalal Apindo di Jakarta, Senin (14/4/2025).
1. Daya beli masyarakat makin kuat

Pertumbuhan ini tak lepas dari peningkatan signifikan dalam kekuatan ekonomi domestik dan daya saing internasional. Berdasarkan data paritas daya beli (purchasing power parity/PPP), Indonesia telah mencapai peringkat ke-8 secara global, sebuah pencapaian yang mencerminkan daya beli masyarakat yang semakin kuat serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pertumbuhan ekonomi selama dekade terakhir mencerminkan capaian yang luar biasa, dengan produk domestik bruto (PBB) nasional meningkat sebesar 56 persen dari tahun 2014 hingga 2024.
"Capaian ini didukung oleh posisi geografis yang strategis, pasar konsumen yang luas, dan keberagaman ekonomi, Indonesia tak hanya terbuka terhadap perdagangaan. Inilah yang selalu dikatakan oleh Presiden Prabowo Subianto, kita terbuka untuk perniagaan dan membantu membentuk masa depan melalui kelembagaan ekonomi global," tuturnya.
2. Apindo lakukan berbagai kebijakan strategis dukung pemerintah

Apindo menegaskan kembali komitmennya untuk terus menjaga hubungan internasional serta memperkuat peran perusahaan-perusahaan Indonesia dalam mewujudkan tujuan bersama.
“Jangan hanya berdagang dan berinvestasi. Mari kita juga berkembang, kita berinovasi, dan kita berkolaborasi demi masa depan ekonomi yang kita cita-citakan bersama,” ucap Shinta.
Dalam menghadapi tantangan dan peluang pembangunan ekonomi, Apindo aktif menjalankan berbagai kegiatan strategis. Salah satu fokus utamanya, memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah. Rekomendasi ini disusun berdasarkan masukan langsung dari dunia usaha, sehingga mencerminkan kebutuhan dan realitas di lapangan.
“Apindo terus mencari cara bagaimana kami bisa memberikan masukan kebijakan yang tepat dan relevan kepada pemerintah agar pertumbuhan ekonomi yang kita raih benar-benar membawa manfaat bagi semua,” ujarnya.
3. ADB proyeksi ekonomi RI mentok 5 persen tahun ini

Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini 5,0 persen, tidak berubah dari tahun lalu. Sedangkan untuk 2026, PDB Indonesia diramal mencapai lebih baik menjadi 5,1 persen.
Sementara untuk inflasi tahun ini diperkirakan berada di 2,0 persen, naik dari 1,8 persen di 2024. Sedangkan untuk tahun depan, tingkat inflasi Indonesia diperkirakan masih sama di 2,0 persen.