Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apindo: Target RAPBN Realistis, tapi Berpotensi Defisit Lebih Tinggi

Shinta Kamdani di Kantor IDN Times (IDN Times/Shinta Kamdani)
Shinta Kamdani di Kantor IDN Times (IDN Times/Shinta Kamdani)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, memberikan pandangannya mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. 

Shinta menilai secara umum target-target yang ditetapkan dalam RAPBN 2025 cukup realistis, terutama dari sisi pertumbuhan dan pendapatan. Namun dia menyoroti beberapa poin yang menurutnya perlu perhatian lebih, seperti proyeksi tingkat penerimaan yang dinilainya sangat status quo. 

“Terus tingkat penerimaan kami melihat sangat status quo. Memang betul dengan kondisi ongkos geopolitik dan lain-lain yang masih penuh ketidakpastian, namun mencerminkan adanya reformasi struktural dan upaya perbaikan iklim investasinya,” kata dia dalam Ngobrol Seru: RAPBN 2024/2025 Modal Pemerintahan Prabowo by IDN Times, Jumat (16/8/2024).

Menurutnya, ambisi dan optimisme yang seharusnya didorong oleh pemerintahan baru belum terlalu terlihat dalam target-target RAPBN 2025. Selain itu, Shinta menilai tingkat inflasi yang diproyeksikan terlalu rendah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, mengingat beban APBN 2025 yang diperkirakan cukup besar. Hal ini, menurutnya, meningkatkan risiko defisit APBN yang lebih tinggi dari target. 

“Saya kira resiko defisit APBN melebihi target lebih tinggi, yang kita harus lebih perhatikan, tapi pada prinsipnya pelaku-pelaku usaha melihat angka-angka itu boleh bagus-bagus aja kan, tapi kita kan selalu terjadi di lapangan,” kata dia.

Di tengah kondisi global yang tidak stabil, Shinta mengingatkan pemerintah dan pelaku usaha untuk lebih waspada terhadap risiko yang bisa muncul, baik dari sisi suplai maupun permintaan pasar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
Dwi Agustiar
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us