CEO SoftBank: Ada 15 Unicorn di Dunia Terancam Bangkrut!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - CEO SoftBank, Masayoshi Son, memprediksi sebanyak 15 unicorn atau startup dengan valuasi US$1 milar ke atas akan bangkrut. Menurutnya, pandemik COVID-19 atau virus corona telah menekan kinerja startup yang dibiayainya.
"Saya katakan, 15 dari mereka akan bangkrut," katanya seperti yang dikutip melalui Business Insider Singapore, Kamis (21/5).
1. Perusahaan andalan Son mengalami penurunan nilai karena pandemik
Berniat mencari keuntungan dengan berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi seperti WeWork, Uber, dan Doordash, alih-alih untung, pandemik COVID-19 malah membuat perusahaan-perusahaan andalan Son tersebut memgalami penurunan nilai.
"Nilai pasarnya telah merosot dalam sebulan terakhir karena coronavirus membuat profitabilitas tampak di luar jangkauan banyak startup," ujarnya.
Ada pun saat ini SoftBank berinvestasi pada 88 startup yang tersebar di seluruh dunia.
Startup asal Indonesia yang mendapat pendanaan dari perusahaan asal Jepang ini di antaranya Moka, Grab, Modalku, Tokopedia, dan AloDokter.
Editor’s picks
Baca Juga: Softbank Investasi US$2 Miliar untuk Grab Indonesia
2. Son akan lebih berhati-hati untuk berinvestasi
Ke depan, kata Son, dia akan lebih berhati-hati untuk berinvestasi apalagi WeWork pernah gagal dalam IPO yang membuat perusahaan di ambang kebangkrutan. Son kecewa karena pada waktu itu dia menyuntik sekitar US$10 miliar, sehingga SoftBank mendapat 80 persen kepemilikan atas startup tersebut.
3. SoftBank mundur untuk membeli kembali saham WeWork senilai US$3 miliar
SoftBank pun sudah mundur dari rencananya untuk kembali membeli saham senilai US$3 miliar, demi menyelamatkan WeWork yang hampir bangkrut.
Son mengatakan, batalnya SoftBank membeli saham WeWork karena perusahaan dianggap gagal dalam memenuhi persyaratan yakni penyelidikan kriminal dan sipil yang signifikan tertunda ke dalam perusahaan serta tidak optimalnya operasi WeWork akibat COVID-19.
Baca Juga: Tertarik Konsep AI di Ibu Kota Baru, Softbank Siap Investasi