Pesanan Alat Rapid Test Virus Corona dari Tiongkok Sudah Tiba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, memastikan alat rapid test yang dipesan melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI dari Tiongkok telah masuk ke Indonesia pada hari ini, Kamis (19/3). Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan alat tersebut akan disalurkan ke rumah sakit rujukan penanganan virus corona baru atau COVID-19.
"Rapid test sudah disetujui, Kemenkes, masuk," katanya melalui teleconference, Kamis (19/3).
1. Bakal masuk ke Indonesia secara bertahap
Dia mengatakan RNI memasan sebanyak 500.000 alat rapid test. Namun, alat kesehatan itu akan masuk ke Indonesia secara bertahap. Arya belum mau memberkan berapa jumlah rapid test yang masuk pada tahap pertama ini.
"Masuknya ke Indonesia bertahap, akan kita masukan tiap hari terus-terusan. Jumlah yang sudah masuk, detailnya saya tidak tahu," katanya.
Dia pun mengklaim alat yang dipesan dari Tiongkok tersebut sudah sesuai dengan standar WHO.
Baca Juga: Gunakan Rapid Test untuk COVID-19, Jokowi: Saya Minta Alat Diperbanyak
2. Hasil tes virus corona melalui rapid test bisa keluar dalam hitungan 15 menit-3 jam
Editor’s picks
Hasil tes yang dikeluarkan alat rapid test tak membutuhkan waktu yang lama. Selambat-lambatnya, hasil tes akan keluar dalam waktu tiga jam.
"Hasilnya bisa keluar 15 menit dan maksimal 3 jam," ujarnya.
Rapid test virus corona ini, kata Arya bentuknya seperti testpack. Alat tersebut, merupakan tahap awal pengecekan ketika seseorang ingin mengetahui apakah dirinya positif terpapar virus corona atau tidak.
Dia berharap dengan adanya alat bantuan ini, kasus virus corona yang ada Indonesia lebih cepat terdeteksi dan ditangani. "Kalau bisa rapid test, permasalahan yang jadi kendala bisa terselesaikan. Walaupun rapid test bukan tes terakhir," ujarnya.
3. Alat dipesan dari Hangzhou
Sebelumnya diberitakan, Kementerian BUMN telah memesan alat itu langsung dari Hangzhou ke Indonesia. Kementerian BUMN akan menggunakan maskapai Garuda.
Arya mengatakan, tes virus corona menggunakan alat rapid tes lebih murah dibandingkan tes yang ada saat ini.
“Gak mahal. Ada deh, tunggu saja. Yang pasti lebih murah," ujarnya.
Baca Juga: Pemesanan 500 Ribu Alat Tes Virus Corona Terganjal Izin Kemenkes