Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Lesu ke Level Rp15.373,5 per Dolar AS

Karyawati menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times -  Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah, pada awal perdagangan di level Rp15.373,5 per dolar AS, pada Senin (18/9/2023) .

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda melemah 18 poin atau sebanyak 0,12 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan, Jumat (15/9/2023), yang berada pada level Rp15.355,5 per dolar AS.

1. Harga minyak dunia naik picu pelemahan rupiah

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra, mengatakan rupiah mungkin berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini ke arah Rp15.380- Rp15.400 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp15.300 per dolar AS.

"Faktor yang bisa memperlemah rupiah mungkin kondisi harga minyak mentah yang terus naik ke atas 90 dolar AS per barel karena Indonesia adalah net importir minyak mentah," ucapnya kepada IDN Times, Senin (18/9/2023).

2. Pasar nantikan arah kebijakan The Fed

Ia menjelaskan, pasar juga menantikan arah kebijakan moneter Bank Sentral AS di Kamis dini hari.

"Di mana pasar sudah berekspektasi bahwa suku bunga acuan tidak berubah. Tapi di sisi lain, pasar melihat potensi bahwa Bank Sentral AS masih tetap mendukung suku bunga tinggi ke depannya karena data-data ekonomi AS yang membaik dan terutama inflasi yang belum juga turun ke target 2 persen," tegasnya.

3. Penguatan dolar masih berlanjut

Dengan kondisi ini, Ariston memproyeksi penguatan dolar masih berlanjut terhadap nilai tukar sejumlah negara, menjelang pengumuman kebijakan moneter AS.

"Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terlihat naik pagi ini. Untuk tenor 2 tahun naik sekitar 5 persem, tenor 10 tahun 1,8 persen dan 30 tahun 1,0 persen. Kenaikan ini bisa jadi reaksi terhadap dukungan the Fed untuk suku bunga tinggi," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us