Bahlil Ungkap Tugas dari Prabowo yang Jadi Tantangan Berat

- Menteri ESDM diminta kembali membantu di Kabinet Merah Putih oleh Prabowo Subianto.
- Kementerian ESDM memiliki peran utama dalam mencapai kedaulatan energi dengan pembenahan aturan tumpang tindih.
- Prabowo menekankan urgensi swasembada energi di tengah ketegangan global dan memanfaatkan sumber energi terbarukan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia diminta untuk kembali membantu di Kementerian ESDM dalam Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu merupakan kelanjutan dari tugasnya di akhir masa jabatannya sebelumnya di bawah pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Dia menyebutkan tantangan besar yang dihadapinya terkait harapan Presiden Prabowo, yang dalam berbagai pidato menekankan pentingnya mendorong kedaulatan energi.
"Sudah barang tentu ini menjadi tantangan besar, sebab apa? Harapan Bapak Presiden Prabowo dalam berbagai pidatonya termasuk kemarin pidato kenegaraan pertama di MPR bahwa salah satu yang akan didorong itu adalah tentang kedaulatan energi," kata Bahlil kepada jurnalis di kantornya, Jakarta, Senin (21/10/2024).
1. Kementerian ESDM jadi garda terdepan untuk kemandirian energi

Mantan Menteri Investasi/Kepala BKPM itu menegaskan dalam upaya mencapai kedaulatan dan kemandirian energi, Kementerian ESDM memiliki peran utama sebagai garda terdepan.
Hal itu dikarenakan kementeriannya tidak hanya mengelola berbagai kebijakan dan regulasi terkait energi, tetapi juga membawahi lembaga penting seperti SKK Migas.
Bahlil menekankan upaya untuk mencapai kedaulatan energi harus didukung oleh kebijakan yang tepat dan implementasi regulasi yang efektif untuk menyongsong kemandirian energi di Indonesia.
"Nah, tadi saya baru selesai sharing dengan seluruh pegawai, pejabat di Kementerian ESDM untuk bagaimana kita bisa mewujudkan itu," sebutnya.
2. Bahlil ungkap target kerja 100 hari pertama di Kabinet Prabowo

Bahlil mengungkapkan dalam 100 hari pertama masa jabatannya di Kabinet Merah Putih, dia berfokus pada pembenahan aturan yang tumpang tindih, terutama terkait perizinan eksplorasi energi.
Dia menyoroti adanya lebih dari 100 izin yang perlu disederhanakan. Meski sebenarnya peraturan perizinan sudah baik, kecepatan prosesnya atau Service Level Agreement (SLA) masih perlu ditingkatkan.
Selain itu, Bahlil juga menyinggung banyaknya aturan tumpang tindih di sektor minerba yang berdampak negatif bagi pejabat di Kementerian ESDM, seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
"Nah ini kita akan melakukan perbaikan supaya tidak menyandra pejabat, tapi juga tidak menyiksa atau menghambat pengusaha untuk melakukan percepatan," ujar Bahlil.
3. Prabowo gaungkan swasembada di pidato perdana sebagai presiden

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menekankan urgensi swasembada energi di tengah ketegangan global, termasuk ancaman perang, yang dapat menghambat akses Indonesia ke sumber energi asing.
Dia mengingatkan Indonesia harus memanfaatkan kekayaan alamnya, seperti kelapa sawit, singkong, tebu, dan sumber energi terbarukan seperti geotermal, batu bara, dan air.
"Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi," kata Prabowo dalam pidato perdana usai dilantik sebagai presiden di Gedung Nusantara DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).