Infografis perundingan tarif resiprokal AS (IDN Times/Aditya Pratama)
Negosiasi dengan Trump dilakukan pemerintah dengan memberikan proposal penawaran.
Dokumen yang diperoleh IDN Times menunjukkan, dalam proposal yang diajukan, Pemerintah Indonesia menyampaikan sejumlah komitmen strategis, termasuk penghapusan hambatan tarif dan nontarif, penguatan perdagangan digital, serta pendalaman kerja sama di sektor keamanan dan investasi.
Salah satu poin penting adalah penurunan tarif bea masuk produk asal AS hingga mendekati nol persen, tanpa penerapan kuota impor untuk seluruh produk dari AS. Selain itu, Indonesia berkomitmen mencabut berbagai pungutan yang dianggap memberatkan produk impor AS, terutama jika tarif tersebut melebihi tarif untuk produk sejenis di dalam negeri.
Mencabut pajak, biaya, atau pungutan pada produk AS yang melebihi yang dikenakan pada produk sejenis dalam negeri," ungkap dokumen tersebut.
"Mengenai hambatan nontarif, Pemerintah Indonesia juga memberikan relaksasi terhadap sejumlah regulasi impor yang selama ini menjadi perhatian AS, termasuk pelonggaran aturan untuk produk tertentu dengan pengecualian impor babi dan pakaian bekas.
Mencabut pajak, biaya, atau pungutan pada produk AS yang melebihi yang dikenakan pada produk sejenis dalam negeri," ungkap dokumen tersebut.
Mengenai hambatan nontarif, Pemerintah Indonesia juga memberikan relaksasi terhadap sejumlah regulasi impor yang selama ini menjadi perhatian AS, termasuk pelonggaran aturan untuk produk tertentu dengan pengecualian impor babi dan pakaian bekas.
Sementara itu, dari sisi keamanan nasional, pemerintah berkomitmen mempererat kerja sama strategis dengan Amerika Serikat di bidang maritim dan militer, serta meningkatkan pengawasan perbatasan di wilayah-wilayah sensitif seperti Laut China Selatan.
"Kerja sama yang lebih erat dengan AS dalam ekonomi dan keamanan melalui kebijakan maritim, kecuali percepatan ratifikasi perbatasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) RI-Vietnam. Kemudian pengendalian ekspor, peningkatan kolaborasi militer, penggunaan teknologi komunikasi yang aman, serta penguatan pengawasan dan kontrol perbatasan, khususnya di Laut China Selatan," tulis dokumen itu.
Selain itu, dalam bidang ekonomi, Indonesia mendorong kerja sama komersial di sektor mineral kritis, energi, industri, dan investasi strategis. Pemerintah juga membuka peluang yang lebih luas bagi masuknya produk dan investasi asal AS ke pasar Indonesia.