Begini Program Ganjar-Mahfud MD Maksimalkan Potensi Ekonomi Digital RI

Selain SDM, Ganjar-Mahfud juga menaruh perhatian pada infrastruktur digital, yakni internet. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 9 dari 10 negara di ASEAN dari segi kecepatan internet. Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan kalah dari negara seperti Laos dan Kamboja.

Oleh karena itu, Renard mengatakan internet di Indonesia harus "sembako" yang artinya semua bisa konek. Program Ganjar-Mahfud untuk hal tersebut adalah menjadikan internet sebagai sesuatu yang murah, mudah diakses, dan cepat.

"Dan harus merata ke seluruh pelosok tanah air," kata Renard.

Kemudian, sambung Renard, jika SDM dan infrastruktur sudah disiapkan maka langkah selanjutnya adalah untuk memulai industrialisasi digital.

Renard mengatakan, industrialisasi digital merupakan hal penting bagi Ganjar-Mahfud. Industrialisasi digital bukan hanya memindahkan ekonomi konvensional ke platform digitalm, melainkan harus bisa menciptakan ekonomi baru.

"Setelah kita punya SDM yang mumpuni, kita punya infrastruktur yang oke, kita punya industrialisasi yang didorong dengan baik bahwa kita tidak hanya jadi konsumen, tapi kita juga bisa terlibat dalam seluruh proses pertambahan ini sepanjang rantai ekonomi digital, kita akan menuju sebuah ekosistem yang kita idam-idamkan yang namanya kedaulatan digital," tutur Renard.

Untuk memperoleh kedaulatan digital tersebut pemerintah perlu menghasilkan regulasi berupa kebijakan untuk mendukung ekosistem ekonomi digital di Indonesia.

Salah satu hal yang masuk dalam rencana Ganjar-Mahfud ketika nanti terpilih jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029 adalah mendorong semua transaksi digital di Indonesia menggunakan rupiah.

"Dari mulai investasinya sampai pada transaksi terkecil jual belinya. Jadi sepanjang rantai itu semuanya harus pakai rupiah dan harus disimpan juga ditempatkan dananya di bank di dalam negeri, di Indonesia. Jangan sampai nanti ada start up yang dapat investasi besar, tapi tidak dalam rupiah malah dalam mata uang asing dan itu juga ditempatkan di bank luar negeri. Dengan begitu, ekonomi digital dapat berfungsi sebagai penguat nilai rupiah kita," beber Renard.