Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BEI Kolaborasi dengan S&P Dow Jones Luncurkan Tiga Indeks Baru

WhatsApp Image 2025-11-03 at 19.01.26 (1).jpeg
Peluncuran tiga indeks baru hasil kerja sama BEI dan S&P Dow Jones (IDN Times/Pitoko)
Intinya sih...
  • Jumlah produk investasi pasif saat ini mencapai 74 produk reksa dana dan ETF dengan total aset kelolaan Rp16,41 triliun.
  • BEI berencana meluncurkan tiga indeks baru bersama S&P Dow Jones untuk mendorong pengembangan produk investasi pasif di Indonesia.
  • Indeks baru yang diluncurkan adalah Indeks S&P/IDX Indonesia ESG Tilted, Indeks S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend, dan Indeks S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Investasi pasif di pasar modal terus mengalami peningkatan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Peningkatan itu terjadi seiring semakin beragamnya aset investasi pasif sejak 2016 silam.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengungkapkan, nilai aset produk investasi pasif tumbuh signifikan dalam sembilan tahun terakhir.

"Selama sedekade terakhir, Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dalam produk-produk yang dikelola secara pasif seperti reksa dana dan exchange-traded fund (ETF) indeks. Proporsi nilai aset baru produk ini telah melonjak dari hanya 1,4 persen pada tahun 2016 menjadi 20,1 persen per September 2025," tutur Irvan di Main Hall BEI, Senin (3/11/2025).

1. Jumlah produk investasi pasif saat ini

20251103_131456.jpg
Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Senin (3/11), di Bursa Efek Indonesia.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga September 2025 terdapat 74 produk reksa dana pasif dan ETF berbasis indeks saham yang ada di BEI.

Adapun total aset kelolaannya mencapai Rp16,41 triliun dan mengalami pertumbuhan signifikan jika dibandingkan 2017 silam.

"Jumlah dan nilai dana kelolaan tersebut meningkat signifikan dibanding tujuh tahun lalu atau tahun 2017, yakni meningkat hampir tiga kali lipat dari 23 produk dengan AUM sebesar Rp5,9 triliun," kata Irvan.

2. BEI luncurkan tiga indeks baru

WhatsApp Image 2025-11-03 at 14.58.40 (1).jpeg
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Irvan Susandy. (IDN Times/Pitoko)

Melihat situasi tersebut, BEI pun berencana mendorong pengembangan produk investasi pasif di Indonesia. Hal itu termasuk dengan meluncurkan tiga indeks baru bersama S&P Dow Jones Indices.

Ketiga indeks tersebut adalah Indeks S&P/IDX Indonesia ESG Tilted, Indeks S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend, dan Indeks S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities.

Kerja sama ini merupakan kolaborasi pertama antara S&P DJI dengan BEI dalam meluncurkan indeks inovatif yang mengukur kinerja berbagai segmen pasar Indonesia.

Kerja sama ini mencakup pengembangan, penerbitan, dan distribusi rangkaian indeks yang dirancang bagi investor yang mencari peluang di pasar Indonesia. Melalui kerja sama ini, S&P DJI juga akan memanfaatkan kemampuannya untuk memasarkan dan meberikan lisensi berbagai indeks BEI ke seluruh dunia.

"Melalui penawaran ini, BEI dan juga S&P bertujuan untuk mendorong partisipasi investor yang lebih luas, meningkatkan transparansi pasar, dan mendukung integrasi prinsip-prinsip investasi yang bertanggung jawab di pasar modal Indonesia," ujar Irvan.

3. Penjelasan soal indeks baru bersama S&P Dow Jones

WhatsApp Image 2025-11-03 at 14.58.42.jpeg
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Irvan Susandy. (IDN Times/Pitoko)

Berikut ini penjelasan mengenai indeks baru yang diluncurkan BEI bersama S&P Dow Jones:

  • Indeks S&P/IDX Indonesia ESG Tilted mengukur kinerja perusahaan-perusahaan tercatat di BEI yang memenuhi kriteria keberlanjutan (sustainability) sekaligus meningkatkan ESG Global S&P Score secara keseluruhan dibandingkan dengan semesta indeks yang lebih luas. Indeks ini memberikan bobot ke arah perusahaan-perusahaan di setiap sektor dengan ESG S&P Global Score terbaik.
  • Indeks S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend mengukur kinerja 30 perusahaan dengan dividen yield saham tinggi dari semesta indeks S&P Indonesia Sharia BMI yang memenuhi persyaratan kepatuhan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
  • Indeks S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities mengukur kinerja 30 perusahaan dengan dividen yield saham yang tinggi dari semesta indeks S&P Indonesia LargeMidCap. Indeks ini menggabungkan pertimbangan keberlanjutan dividen seperti profitabilitas dan rasio pembayaran, serta berfokus pada segmen pasar yang relatif likuid.

Irvan mengatakan, selain meluncurkan tiga indeks baru dengan S&P, kolaborasi ini juga mencakup kerangka kerja lisensi lepas pantai yang memungkinkan indeks merek IDX dilisensikan secara internasional untuk digunakan dalam produk terkait indeks, seperti ETF, reksa dana, dan produk terstruktur.

"Dengan memanfaatkan jaringan global S&P Dojone, kemitraan ini membuka peluang komersial baru dan mendukung aspirasi kami untuk memposisikan indeks IDX sebagai tolok ukur yang diakui secara global," kata Irvan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Business

See More

BCA Dorong Inovasi Bisnis Lewat Indonesia Knowledge Forum 2025

03 Nov 2025, 23:45 WIBBusiness