Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur Jambi, Zumi Zola tercatat melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebanyak dua kali selama menjabat sebagai Bupati Tanjung Jabung Timur periode 2011-2016.
Laporan tersebut menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kekayaannya menjelang pencalonannya sebagai Gubernur Jambi.
Berdasarkan data yang dilaporkan, Zumi Zola pertama kali melaporkan total kekayaannya sebesar Rp3.283.018.115 (Rp3,28 miliar) pada 4 Desember 2010. Laporan tersebut disampaikan secara periodik saat dia menjabat sebagai Bupati.
Pada laporan kedua yang disampaikan pada 13 Juli 2015, ketika Zumi Zola mencalonkan diri sebagai Gubernur Jambi, harta kekayaannya meningkat menjadi Rp5.652.615.695 (Rp5,65 miliar).
Zumi Zola memulai karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Tanjung Jabung Timur pada tahun 2011. Setelah terpilih, ia dilantik pada 12 April 2011.
Pada 2015, Zumi Zola mencalonkan diri sebagai Gubernur Jambi dan berhasil memenangkan pemilihan tersebut. Dia dilantik sebagai Gubernur Jambi pada 12 Februari 2016.
Pada 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Zumi Zola sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi. Akibatnya, Menteri Dalam Negeri menunjuk Wakil Gubernur Fachrori Umar sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi.
Kemudian, pada 17 Januari 2019, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7/P Tahun 2019 tentang pemberhentian Zumi Zola sebagai Gubernur Jambi.