Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI Bikin Investor Optimistis, Rupiah Kalahkan Dolar AS Sore Ini

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs dolar Amerika Serikat (AS) takluk terhadap rupiah pada penutupan perdagangan, Kamis (16/2/2023). Mata uang rupiah menguat sore ini.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat sebanyak 47 poin atau 0,31 persen ke level Rp15.159 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini. Posisi rupiah sore ini melanjutkan tren positif sejak pembukaan perdagangan pagi tadi yang menguat sebanyak 9,5 poin atau 0,06 persen ke level Rp15.196,5 per dolar AS.

Laju rupiah hari ini membalikkan tren negatif pada penutupan perdagangan Rabu (15/2), yang melemah sebanyak 39,5 poin atau 0,26 persen ke level Rp15.206 per dolar AS.

Seharian ini nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp15.149-Rp15.205,5 per dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), rupiah terapresiasi terhadap dolar AS sebesar 2,66 persen.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini memutuskan untuk menahan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRR) dilevel 5,75 persen Kemudian untuk tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing masing 5 persen dan 6,5 persen.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Rupiah juga menguat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.176 per dolar AS pada Kamis (16/2).

Angka tersebut lebih kecil dibandingkan kurs rupiah pada Rabu (15/2) yang ada di level Rp15.194 per dolar AS.

2. Pernyataan BI jadi sentimen positif yang menopang rupiah

Analis DCFX Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah menguat di tengah koreksi pada dolar AS dan sentimen risk-on di pasar. Sentimen risk-on seringkali disebabkan oleh kombinasi antara pendapatan perusahaan yang meningkat, prospek ekonomi yang optimis, kebijakan bank sentral yang akomodatif, dan spekulasi.

Biasanya diasumsikan bahwa kenaikan di pasar saham adalah tanda bahwa risiko sedang terjadi. Karena investor merasa bahwa pasar didukung oleh fundamental yang kuat dan berpengaruh, mereka melihat risiko yang lebih kecil tentang pasar dan prospeknya.

Sentimen lainnya adalah investor menyambut positif pernyataan dari bank sentral Indonesia atau Bank Indonesia (BI) siang tadi.

"Investor menyambut positif pernyataan BI yang optimis menurunkan inflasi dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan imported inflation dengan didukung dengan pengelolaan devisa hasil ekspor," ujar Lukman.

3. BI paparkan bauran kebijakan untuk perkuat rupiah

Dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diselenggarakan hari ini, BI memaparkan respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan.

Salah satunya adalah memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

BI juga melanjutkan twist operation melalui penjualan SBN di pasar sekunder untuk tenor pendek guna meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN khususnya bagi masuknya investor portofolio asing dalam rangka memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah.

Bank sentral juga memperkuat pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi instrumen operasi moneter valas DHE berupa term deposit (TD) valas DHE sebagai instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada Bank Indonesia sesuai dengan mekanisme pasar mulai berlaku per 1 Maret 2023.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us