Tuding Ukraina Curi Gas, Gazprom Akan Setop Pasokan ke Moldova

Krisis energi di Moldova semakin nyata

Jakarta, IDN Times - Perusahaan gas Rusia, Gazprom berencana setop pengiriman gas alam ke Moldova. Keputusan yang diumumkan pada Selasa (22/11/2022) ini, dilandasi dugaan Rusia bahwa Ukraina sengaja mencuri gas alam dengan mengalihkan aliran gas Rusia yang melewati negaranya. 

Pada Senin (21/11/2022), Presiden Moldova, Maia Sandu meminta Uni Eropa (UE) untuk memberi bantuan pada negaranya yang tengah dilanda krisis energi akut. Hal ini disebabkan ketergantungan sepenuhnya negara Eropa Timur itu kepada pasokan gas alam dari Rusia. 

Selain itu, pemerintahan Moldova yang pro-Barat terus mendapat tekanan dan ancaman dari Rusia. Bahkan, terdapat dugaan Rusia berusaha menggulingkan pemerintahan Maia Sandu dan menunjuk pemimpin pro-Rusia. 

Baca Juga: Polandia Ambil Alih Aset Pipanya dari Gazprom

1. Gazprom akan kurangi pasokan gas mulai 28 November

Pernyataan di atas disampaikan Gazprom dalam konferensi persnya. Perusahaan milik negara Rusia itu menyebut bahwa Ukraina telah mengalihkan pasokan gas alam yang seharusnya dikirim ke Moldova. 

"Volume gas alam yang disuplai Gazprom ke stasiun penimbangan gas Sudzha untuk dikirimkan ke Moldova lewat Ukraina melebihi volume fisik yang ditransmisikan di perbatasan Ukraina-Moldova," tuturnya, seperti dikutip dari RT.

Setelah mengetahui kabar itu, Gazprom mengumumkan bahwa pihaknya akan mengurangi pasokan gas alam ke Sudzha yang dikirimkan lewat Ukraina mulai pukul 10 pagi pada 28 November nanti. Mulai tanggal itu, pengiriman gas harian akan dikurangi. 

Padahal, transit gas alam ke Sudzha lewat Ukraina merupakan salah satu rute utama pengiriman gas alam Rusia ke negara Eropa Tengah dan Barat. Ini menjadi rute alternatif setelah insiden sabotase di pipa Nord Stream pada September lalu. 

Baca Juga: Gazprom Putus Aliran Gas ke Latvia karena Dianggap Langgar Kontrak

2. Ukraina bantah alihkan gas seperti tudingan Gazprom

Tuding Ukraina Curi Gas, Gazprom Akan Setop Pasokan ke MoldovaBendera Ukraina (pexels.com/@imawassi)

Mendengar pernyataan Gazprom, pemerintah Ukraina membantah klaim tersebut. Negara Eropa Timur itu menuding Rusia sengaja menggunakan gas alam sebagai alat politik dalam mengurangi dan membatasi pasokannya ke Eropa. 

"Rusia bukanlah negara pertama yang menggunakan gas sebagai alat dalam memberi tekanan politik. Ini adalah manipulasi fakta besar yang bertujuan menjustifikasi keputusan perusahaan yang ingin membatasi pengiriman gas ke negara-negara Eropa," ungkap operator Sistem Transmisi Gas Ukraina (GTSOU), dikutip dari Reuters.

"Semua gas alam yang disetujui dari Federasi Rusia di titik masuk Sudzha yang dikirimkan ke konsumen di Moldova sudah ditransfer ke titik akhirnya di Moldova sesuai dengan kapasitas penuh seperti sebelumnya" tambahnya. 

Baca Juga: Gazprom Potong 20 Persen Pasokan Gas, Eropa Bakal Krisis Energi?

3. Moldova kecam tudingan sengaja sebabkan krisis energi di Transnistria

Tuding Ukraina Curi Gas, Gazprom Akan Setop Pasokan ke MoldovaIlustrasi bendera Moldova (twitter.com/officejjsmart)

Pemerintah Moldova pada hari yang sama membantah tudingan dari Transnistria bahwa krisis energi di negaranya disebabkan oleh pemerintah pro-Barat saat ini. Mereka menyebut bahwa ini bukan salah Chisinau, tapi akibat tindakan sepihak Gazprom. 

Dilaporkan Associated Press, Transnistria sudah mengirimkan surat ke PBB dan OSCE (Organization for Security and Co-operation in Europe) bahwa pemerintahan Moldova pro-Barat bertanggung jawab atas kelangkaan energi di wilayahnya. 

"Solusi dalam mengatasi krisis ini adalah kelanjutan suplai gas alam oleh Gazprom sesuai dengan kuantitas yang sudah disetujui dalam kontrak. Tuduhan Transnistria memang didesain untuk mengalihkan opini publik dan rekanan luar," ungkap Moldova. 

"Mereka kemungkinan tengah mempersiapkan sebuah tantangan baru yang dapat membahayakan rapuhnya stabilitas yang kami miliki dalam mengatur pemerintahan saat ini," tegasnya. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya