Gazprom Potong 20 Persen Pasokan Gas, Eropa Bakal Krisis Energi?

Jakarta, IDN Times - Perusahaan raksasa asal Rusia yang bergerak di bidang energi Gazprom memutuskan memotong pasokan gas menuju ke zona Eropa melalui pipa utama di Nord Stream 1 sebanyak 20 persen. Potongan pasokan gas tersebut sama saja dengan mengurangi separuh dari tingkat pasokan gas saat ini.
Sejumlah menteri energi di sejumlah negara di eropa akan mendiskusikan keputusan Rusia yang ingin memotong pasokan gas dengan alasan pemeliharaan hari ini Selasa (26/7/2022). Keputusan Rusia memotong pasokan gas sebanyak 20 persen ke eropa akan berdampak signifikan terhadap keberlangsungan warga Eropa, terlebih saat menghadapi musim dingin.
1. Uni Eropa sudah prediksikan keputusan pengurangan gas Rusia

Seperti dilansir dari BBC pada Selasa (26/7/2022), dampak yang pasti dirasakan adalah negara-negara Eropa dipastikan akan kesulitan mengisi kembali cadangan gas mereka sebelum musim dingin tiba. Bahkan, Komisi Eropa telah mendesak negara-negara untuk memotong penggunaan gas dalam negeri sebesar 15 persen selama tujuh bulan ke depan usai Rusia memperingatkan dapat mengekang atau menghentikan total pasokan gas ke Uni Eropa.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan prospek Rusia memotong semua pasokan ke UE adalah skenario yang memang sudah diprediksikan akan diambil oleh negara Beruang Merah. Sebelumnya, harga gas telah melonjak sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu. Alhasil, dampaknya langsung terasa bagi warga melalui tagihan energi rumah tangga.
2. Ukraina sebut pengurangan gas Rusia ke Eropa sebagai sinyal genderang perang

Menanggapi pengumuman Gazprom, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky angkat bicara dengan mengatakan keputusan tersebut adalah upaya perang terbuka yang diinisiasi oleh Rusia melawan negara-negara di eropa di bawah naungan Uni Eropa.
Juru bicara kementerian ekonomi Jerman bahkan mengatakan jika informasi yang mereka terima bahwa kondisi turbin milik Gazprom baik-baik saja. Tidak ada upaya perbaikan yang perlu dilakukan.
3. Gazprom klaim ada kerusakan teknis sehingga perbaikan harus dilakukan

Sementara itu, Gazprom mengatakan pengurangan pasokan gas terbaru akan dimulai pada pukul 04:00 GMT pada Rabu (27/7/2022). Pengurangan gas dikarenakan faktor teknis dari salah satu turbin yang beroperasi. Sehingga perbaikan harus dilakukan secara maksimal.
"Produk kami, aturan kami. Kami tidak bermain dengan aturan yang tidak kami buat," kata kepala eksekutif Gazprom, Alexei Miller.