Gazprom Putus Aliran Gas ke Latvia karena Dianggap Langgar Kontrak

Jakarta, IDN Times - Perusahaan gas negara Rusia, Gazprom resmi menghentikan pengiriman gas ke Latvia untuk sementara pada Sabtu (30/7/2022). Keputusan ini terkait dengan tudingan pelanggaran kontrak ekstraksi gas alam yang dilakukan oleh negara Baltik tersebut.
Sebelumnya, Rusia sudah memblokir pengiriman gas alam ke beberapa negara anggota Uni Eropa, meliputi Belanda, Denmark, Finlandia, dan Bulgaria. Pasalnya, negara-negara tersebut menolak membayar gas alam menggunakan mata uang Rusia, ruble sebagai kebijakan baru di negaranya.
1. Rusia geram karena Latvia tidak membeli gas dari Gazprom

Keputusan ini dilangsungkan setelah perusahaan energi Latvia, Latvijas Gaze mengatakan akan membeli gas dari Rusia. Namun, mereka tidak menyebutkan bahwa pasokan gas alam tersebut berasal dari perusahaan Gazprom.
Selain itu, perusahaan tersebut berniat membayarkan gas alam dengan mata uang euro, bukan ruble. Hal ini berbanding terbalik dengan kebijakan Rusia untuk memaksa negara mana pun agar membayar gas alam dengan mata uang ruble, dilaporkan RFE/RL.
Sesuai kebijakan tersebut, pengimpor gas diharuskan untuk membuat akun dalam dolar atau euro di Gazprombank dan menggunakan akun kedua dalam mata uang ruble. Maka dari itu, pembeli dapat menukarkan uangnya dari euro atau dolar ke ruble melalui akses bank tersebut.
2. Latvia mengungkapkan pembelian dari pemasok selain Gazprom
Sehari sebelumnya, perusahaan Latvijas gāze sudah mengumumkan pembelian gas alam dari Rusia. Pemimpin perusahaan, Aigars Kalvitis mengakui bahwa perusahaannya sudah mulai membeli gas dan akan memrosesnya dalam euro, bukan ruble.
"Latvia sekarang sedang melakukan upaya pembelian gas, tapi gas ini bukan didatangkan dari Gazprom, karena tidak mungkin kami membayar untuk Gazprom. Kami punya pemasok yang berbeda, tapi kami tidak bisa mengatakan ini di publik" tutur Kalvitis, dikutip dari BNN.
Beberapa bulan terakhir, Latvia sudah mendapatkan pasokan gas alam sekitar 1 TWh dari Rusia. Pasokan gas alam Rusia sudah beberapa kali ditutup secara tiba-tiba, tapi sejak Juni aliran gas justru meningkat.
3. Latvia akan blokir gas alam dari Rusia mulai Januari 2023

Sesuai keterangan dari Edijs Saicans, selaku sekretaris kebijakan energi di Kementerian Ekonomi Latvia, mengatakan bahwa keputusan Gazprom kali ini tidak akan berdampak besar pada pasokan gas Latvia.
"Kami tidak akan melihat dampak besar dari tindakan ini. Kami sudah memutuskan untuk melarang impor gas dari Rusia mulai 1 Januari 2023" tutur Saicans, dilansir dari Reuters.
Hal ini mengacu pada keputusan Latvia untuk memblokir gas dari Rusia sesuai dalam amandemen hukum energi yang disahkan oleh parlemen. Atas hal itu, Latvia berkeinginan untuk mendiversifikasi suplai dan rute cadangan gas alam.
Komisi Eropa juga menegaskan bahwa negara yang mengikuti pembayaran dari Rusia berarti melanggar sanksi Uni Eropa kepada Moskow. Maka dari itu, Komisi Eropa tetap membayar dengan euro atau dolar sesuai kontrak sebelumnya.