Tips Daftar Kartu Prakerja Tanpa Hambatan

25 Feb 2021, 05:05 WIB

Ilustrasi Kartu Prakerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah membuka pendaftaran program Kartu Prakerja yang dimulai sejak Selasa, 23 Februari 2021 hingga Jumat, 26 Februari 2021. Biasanya, para calon peserta kerap kesulitan melakukan pendaftaran di situs Prakerja yang disebabkan oleh sulitnya mengunggah KTP.

Head of Communication Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu mengatakan minat tinggi dari masyarakat yang mendaftar menyebabkan munculnya kendala tersebut. Kamu tidak perlu khawatir karena proses seleksi bukan bergantung siapa yang lebih dulu mendaftar.

"Proses seleksi dilakukan oleh sistem setelah penutupan gelombang. Jadi tidak ada prinsip yang daftar lebih dahulu akan memiliki peluang lebih besar," kata Louisa kepada IDN Times, Rabu (24/2/2021).

Nah IDN Times mau kasih tips atau cara daftar Kartu Prakerja buat kamu nih. Yuk simak!

1. Pastikan jaringan internet kamu lancar

Ilustrasi Kerja (IDN Times/Besse Fadhilah)

Ketika mendaftar Kartu Prakerja, pastikan jaringan internet kamu dalam keadaan stabil untuk masuk ke laman www.prakerja.go.id. Bila masih gagal, jangan menyerah untuk terus mencobanya ya.

"Jaringan internet harus stabil. Dan yang paling utama adalah harus sabar mencoba," kata Louisa.

2. Pastikan foto KTP kamu sesuai syarat

ilustrasi KTP (IDN Times/Umi Kalsum)

Melansir dari laman Kartu Prakerja, ada beberapa syarat ketika kamu unggah KTP. Pertama, pastikan ukuran atau besar foto KTP yang kamu unggah harus kurang dari 2 MB. Cek juga formatnya, karena hanya yang berformat JPEG dan PNG yang bisa diunggah.

Pastikan juga posisi foto KTP yang diunggah pas sesuai kotak dan tidak buram. Kamu bisa mengakali ini dengan scan foto kamu alih-alih memfotonya.

"Jadi kalau ada kesulitan mengunggah KTP silakan dicoba lagi nanti agak malam atau besok hingga 26 Februari," ujarnya.

3. Insentif Kartu Prakerja

Ilustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Setiap peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan biaya untuk pelatihan skilling (kemampuan), upskilling (peningkatan kemampuan), dan re-skilling (penggantian kemampuan). Para peserta masing-masing akan mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp3,55 juta.

Rinciannya, bantuan pembiayaan pelatihan mencapai Rp1 juta per orang yang akan dibayarkan langsung kepada lembaga pelatihan, lalu insentif langsung Rp600 ribu per bulan yang berlangsung selama empat bulan. Insentif tersebut ditujukan sebagai uang saku bagi para peserta. Serta insentif setelah menyelesaikan survei kerja senilai Rp150 ribu.