Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Awas, Peserta Kartu Prakerja Terancam Tidak Dapat Insentif Rp2,4 Juta

Daftar Kartu Prakerja (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan peserta Kartu Prakerja terancama tidak bisa mendapatkan insentif yang dijanjikan pemerintah sebesar Rp2,4 juta. Hal itu bisa terjadi jika kamu belum menyelesaikan pelatihan hingga 15 Desember 2020.

"Saya mendorong bagi penerima yang belum menyelesaikan pelatihan pertama agar menyelesaikan pelatihan. Karena apabila tidak diselesaikan sebelum 15 Desember 2020 maka insentif Rp2,4 juta tidak dapat diterima," kata Susiwijono dalam diskusi secara virtual, Senin (23/11/2020).

1. Kamu yang sudah ikut program ini, tidak dapat mengikuti lagi tahun depan

(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Susiwijono juga memastikan bahwa kamu yang telah mengikuti program Kartu Prakerja di tahun ini tidak lagi dapat mengikuti pada tahun depan. Hal ini karena penmerintah ingin memberikan kesempatan bagi semua angkatan kerja 'mencicipi' manfaat dari program pelatihan ini.

"Selain itu, saya juga mengimbau agar peserta menggunakan saldo bantuan dan pelatihan semaksimal mungkin," ujarnya.

2. Pendaftar Kartu Prakerja tembus 43 juta orang

Tangkapan layar program Kartu Prakerja (www.prakerja.go.id)

Dalam diskusi tersebut, Susi memaparkan bahwa hingga saat ini atau selama 7 bulan sejak program Karu Prakerja diluncurkan, ada sebanayk 43 juta pendaftar. Namun hanya 19 juta orang yang lolos verifikasi berupa email, nomor telepon, NIK dan Kartu Keluarga.

"Hanya 1 dari 4 yang daftar lalu mendapatkan Kartu Prakerja. Jadi yang belum dapat program ini masih sangat banyak," ucapnya. Pemerintah kemudian menyeleksi lagi menjadi 5,9 juta orang penerima Kartu Prakerja.

3. Data umum peserta Kartu Prakerja

Ilustrasi bekerja di kantor. (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Dari 5,9 juta penerima Kartu Prakerja, 87 persen berpendidikan SMA ke atas. Sebanyak 77 persen usia 18-35 tahun. Lalu, sebanyak 81 persen belum pernah mengikuti kursus sebelumnya dan 88 persen mengatakan tidak bekerja.

Susiwijono juga melaporkan penerima Kartu Prakerja terbanyak berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Jawa Tengah. "Paling sedikit Papua Barat, Maluku Utara dan Kalimantan Utara. Lalu 5,4 juta penerima dari 5,9 juta peserta telah membeli pelatihan dan 5,1 juta peserta yang baru menyelesaikan pelatihan," paparnya.

Adapun pemerintah menyediakan 1.663 pelatihan dari 150 lembaga dengan minat terbanyak pada pelatihan tentang penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen, makanan dan minuman, bahasa asing, keuangan, sosial dan perilaku.

Share
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us