CEO Indofood Ungkap Peran Media Sosial di Balik Kesuksesan Indomie

Selain mengklaim punya fans loyal terhadap Indomie, Axton bersyukur dengan kehadiran media sosial kini perusahannya dapat langsung berinteraksi dengan konsumen. Kalau dibanding 10 tahun lalu sebelum ada media sosial, sekarang percakapan dengan konsumen jauh lebih mudah.

“We have very crazy loyal fans juga sih. Tetapi sekarang dengan sosial media, one thing we can really do as brand is we can have proper conversation with our consumer. That is something that is not we able to do 5 to 10 years ago,” kata Axton di Bhinneka Stage, Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Sabtu (19/1).

Axton mengaku senang tiap kali ada konsumen yang menge-tag atau mention Indomie atau Indofood di media sosial. Ia sering ditandai oleh postingan warganet dengan ragam kreasi dari Indomie.

“Saya senang kalau teman-teman pada tagging, jadi ada new entrepreneur baru yang pakai Indomie sebagai raw material, onigiri, birthday cake. Dan itu I mean we able to support entrepreneur juga,” ujarnya tersenyum.

Fungsi lain dari media sosial yang digunakan PT Indofood adalah memantau tren di masyarakat. Salah satu contohnya adalah ayam geprek. Axton mengaku mendapat insporasi dari sana untuk membuat rasa baru Indomie.

“Kalau lagi tren ayam geprek, jadi kita pakai insight itu untuk bikin flavor baru untuk Indomie. How we do get close to customer, how we do have proper conversation. That's the key to our brand,” paparnya.

Bahkan Axton bisa mendapatkan informasi secara real-time dari media sosialnya. “Social media peran nya penting banget. I can get real-time information dari teman-teman,” ujarnya.

Sejatinya, Axton mengaku baru menyadari pentingnya peran media sosial saat meluncurkan produk Chitato rasa Indomie goreng. ”Kita launching produk cuma pakai satu tweet dan satu Instagram post yang personal post saya juga,” ungkap Axton.

Saat itu postingannya mendapat respon sebanyak 6 juta. Berawal dari Twitter dan Instagram, kabar Chitato rasa Indomie goreng menyebar melalui WhatsApp dan LINE. “Tapi itu orang dari screen capture dan moving forward pakai WhatsApp, LINE di sharing organik sekali. Itu the power of internet,” ujar Axton.