Cerita Luhut Jumpa Joe Biden: Gak Nyangka Masih Ingat

30 Sep 2024, 12:36 WIB

Trio Hamdani

Luhut bertemu Joe Biden. (Instagram/luhut.pandjaitan)

Intinya sih...

Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela Bloomberg Global Business Forum.
Luhut juga mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu penasihat utama Biden, Amos Hochstein, membicarakan transisi pemerintahan Indonesia dan hubungan luar negeri.
Menandatangani Nota Kesepahaman dengan UNDP dan TBI untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan mengatasi perubahan iklim di negara berkembang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden di sela-sela partisipasinya dalam Bloomberg Global Business Forum beberapa hari yang lalu.

Luhut diperkenalkan oleh Michael Bloomberg dengan orang nomor satu di AS tersebut. Dalam pertemuan, Luhut ternyata dikenali oleh Biden, karena sempat berbicara via sambungan telepon.

"Tak disangka ternyata beliau masih ingat ketika itu kami pernah berbicara via telepon bersama juga dengan Presiden Jokowi," kata Luhut melalui akun Instagram pribadinya, Senin (30/9/2024).

1. Luhut berbincang dengan orang kepercayaan Joe Biden

Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat. (unsplash.com/Kristina Volgenau)

Luhut mengungkapkan setelah menghadiri acara di New York, melanjutkan perjalanannya ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Amos Hochstein, penasihat utama Biden. Dalam pertemuan tersebut, Luhut menyampaikan transisi pemerintahan Indonesia akan berjalan dengan lancar karena saling kenal dan mendukung antara kedua pemimpin.

"Saya juga meyakinkan Amos, foreign policy di era Presiden terpilih juga akan sama bersahabatnya dengan pemerintahan sebelumnya," ujarnya.

Mantan Menkopolhukam itu menambahkan, Presiden terpilih, Prabowo Subianto, telah mulai melakukan kunjungan ke beberapa negara tetangga.

2. Luhut tanda tangani kesepakatan untuk atasi perubahan iklim

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.(Instagram/luhut.pandjaitan)

Di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, dia menandatangani Nota Kesepahaman atas nama pemerintah Indonesia dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI).

Kedua lembaga tersebut bergabung dengan Global Blended Finance Alliance (GBFA), sebuah platform yang telah dirintis Indonesia sejak memegang Presidensi G20 dua tahun lalu.

Menurut Luhut, kesepakatan itu merupakan langkah penting dalam menutup kesenjangan pembiayaan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan mengatasi perubahan iklim di negara-negara berkembang.

"Saya juga merasa sangat bangga menyaksikan langkah besar yang kami ambil untuk masa depan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia," tuturnya.

3. Indonesia siap bekerja sama untuk pembangunan berkelanjutan

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dalam International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta, Kamis (5/9/2024). (YouTube/Kemenko Marves)

Luhut meyakini kolaborasi antara Indonesia, UNDP, dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI) akan membawa dampak nyata dalam menjembatani kesenjangan pembiayaan pembangunan berkelanjutan.

Dia menekankan UNDP dan TBI memiliki keahlian dan pengalaman luar biasa sebagai mitra pengetahuan yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut. Dia juga menegaskan Indonesia bersama mitra globalnya akan terus berada di garis depan untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi semua.

Meskipun baru merupakan langkah awal, Luhut menyebutkan hal tersebut adalah momen penting yang menunjukkan komitmen Indonesia sebagai salah satu kekuatan besar dalam energi baru dan terbarukan.

"Bersama-sama, kita siap mengatasi dampak perubahan iklim dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang," ujar Luhut.