Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cetak Laba Rp11,46 Miliar, Bank Raya Tak Bagikan Dividen

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO). (Tangkapan layar Zoom)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO). (Tangkapan layar Zoom)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Raya Indonesia Tbk mencatatkan laba sebesar Rp11,46 miliar di tahun 2022. Laba tersebut digunakan sebagai laba ditahan atau retained earning, alias tak dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.

Dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Rabu (10/5/20230, laba ditahan itu dibutuhkan Bank Raya untuk pengembangan bisnis dan operasional bank. Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, Bank Raya terus memanfaatkan sinerginya dengan BRI Group untuk menumbuhkan bisnis.

“Kemampuan Bank Raya dengan ekosistem BRI Group dan beradaptasi dengan cepat di berbagai situasi ini, menjadikan competitive advantage dan kunci keberhasilan Bank Raya,” kata Ida Bagus dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/5/2023).

1. Bank Raya kantongi dana Rp996 miliar dari right issue

Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Pada akhir 2022 lalu, Bank Raya melakukan aksi korporasi yaitu Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ke 10 (PMHMETD X) atau right issue atas 2,3 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham atau sebesar 9,26 persen dari jumlah saham Ditempatkan dan Disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan PMHMETD X, yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp500.

Direktur Digital dan Operasional Bank Raya, Bhimo Wikan Hantoro mengatakan perusahaan memperoleh dana Rp996,6 miliar dari aksi korporasi tersebut, yang kemudian digunkan untuk penguatan modal perusahaan.

“Dana tersebut akan digunakan untuk penguatan permodalan sesui dengan regulasi modal minimum dari OJK, yang selanjutnya akan digunakan sebagai ekspansi modal kerja. Karena kita akan melakukan terus pengembangan produk2-produk yang inovatif sesuaii dengan visi-misi dan target market kita. Kita akan menajamkan target market bersama BRI Group,” ujar Bhimo.

2. Bank Raya cari celah bisnis yang belum digarap BRI

Direktur Utama PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), Ida Bagus Ketut Subagia. (Tangkapan layar Zoom)
Direktur Utama PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), Ida Bagus Ketut Subagia. (Tangkapan layar Zoom)

Bank Raya sendiri merupakan bank digital yang menjadi bagian ekosistem BRI. Ida Bagus mengatakan, untuk mengembangkan bisnis perusahaan, pihaknya akan mencari celah-celah bisnis yang selama ini belum digarap BRI.

“Di tahun 2023 di samping juga kami melanjutkan aspirasi dari misi kami, juga kami saat ini sedang gencar dengan BRI Group untuk mendapat ceruk-ceruk yang ada di BRI ini yang selama ini belum dilakukan atau belum dilayani secara optimal,” ucap Ida Bagus.

3. Bank Raya rombak susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) tahun 2023. (dok. Bank Raya)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) tahun 2023. (dok. Bank Raya)

Selanjutnya, RUPST juga menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi baru. Berikut daftar jaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank Raya:

Susunan Komisaris

- Komisaris Utama : Muhamad Sidik Heruwibowo

- Komisaris Independen : Eko B. Supriyanto

- Komisaris Independen : Rina Sa’adah

- Komisaris : Achmad F.C. Barir

- Komisaris Independen : Retno Wahyuni Wijayanti

Susunan Direksi

- Direktur Utama : Ida Bagus Ketut Subagia

- Direktur Retail Agri dan Pendanaan : Dedy Hendrianto

- Direktur Digital dan Operasional : Bhimo Wikan Hantoro

- Direktur Enterprise Risk Management, :  Danar Widyantoro

 Compliance & Human Resource

- Direktur Keuangan :  Rustarti Suri Pertiwi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us