Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-18 at 15.56.58-2.jpeg
InJourney Pesta Rakyat “Gemilang Nusantara, Legacy Kita Bersama”, (17/08/25), Anjungan Sarinah Thamrin, Jakarta. (Dok. InJourney)

Intinya sih...

  • InJourney menembus posisi ke-43 dalam daftar 100 perusahaan dengan pendapatan terbesar di Indonesia selama 2024 versi Fortune Indonesia.

  • InJourney mampu membukukan kenaikan pendapatan hingga 27,8 persen menjadi Rp30,539 triliun dan laba bersih meningkat hingga 119,4 persen menjadi Rp2,492 triliun pada 2024.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 untuk kinerja 2024. Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata yang baru berusia 3,5 tahun ini langsung menembus posisi ke-43 dalam daftar perusahaan dengan pendapatan terbesar di Indonesia selama 2024.

Pada periode tersebut, InJourney mampu membukukan kenaikan pendapatan hingga 27,8 persen menjadi Rp30,539 triliun. Sementara itu, laba bersih meningkat hingga 119,4 persen menjadi Rp2,492 triliun.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono menyebut capaian ini merefleksikan keberhasilan transformasi bisnis dan finansial InJourney dalam tiga tahun terakhir.

“InJourney lahir dari penggabungan BUMN-BUMN untuk membentuk ekosistem pariwisata yang sehat dan berkelanjutan. Sejak awal pembentukannya, InJourney menempatkan perbaikan fundamental bisnis sebagai prioritas. Dengan fundamental yang kuat dan kokoh, InJourney kini berhasil mencapai sejumlah milestone, termasuk dengan masuknya InJourney ke dalam Fortune Indonesia 100,” kata Maya dalam keterangan resminya, Minggu (21/9/2025).

1. Fundamental bisnis InJourney solid

Direktur Utama InJourney Maya Watono di acara Semangat Awal Tahun 2025 (IDN Times/Tata Firza)

Fundamental bisnis menjadi kunci transformasi InJourney. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan review atas fundamental bisnis dan penyehatan finansial di seluruh anak usaha InJourney.

“Strategi tersebut membuahkan hasil karena pada tahun 2024, untuk pertama kalinya seluruh enam kluster bisnis InJourney membukukan kinerja keuangan yang hijau,” kata Maya.

Kinerja keuangan yang solid berhasil dibukukan dan pada saat bersamaan InJourney tetap melaksanakan dua peran strategisnya, yakni sebagai pencipta nilai (value creation) dan agen pembangunan (agent of development). Peran strategis tersebut menjadikan InJourney sebagai agen yang dapat memberikan manfaat nyata bagi perekonomian dan juga masyarakat Indonesia.

2. Pilar transformasi InJourney

Potret Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Sustainability menjadi salah satu pilar transformasi InJourney. Sejalan dengan tren global, InJourney juga menjadikan environmental, social, governance (ESG) sebagai fondasi strategis.

Upaya-upaya keberlanjutan telah diterapkan di berbagai lini bisnis InJourney mulai dari destinasi pariwisata di bawah pengelolaan InJourney, bandara, hospitality, hingga sektor ritel.

“Kami meyakini bahwa sustainability tourism merupakan masa depan. InJourney kini sudah berada pada jalur untuk menuju ke sustainability tourism, melalui pengembangan kompleks-kompleks pariwisata yang terintegrasi dan berkesinambungan,” tutur Maya.

Pilar transformasi lain yang tak kalah penting adalah teknologi. Penggunaan teknologi terbukti telah membantu menciptakan sistem yang lebih efisien sehingga memberikan dampak positif pada sisi layanan.

Salah satu penggunaan teknologi yang sudah dirasakan manfaatnya adalah penggunaan artificial intelligence atau akal imitasi (AI), dan data driven operations.

“Kami menggunakan AI untuk memprediksi ketepatan waktu penerbangan. Dengan predictive operation, on-time performance meningkat,” kata Maya.

3. Hasil nyata transformasi di sektor kebandarudaraan dan pariwisata

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Rangkaian transformasi yang dilaksanakan oleh InJourney pun telah memberikan hasil nyata. Pada sektor kebandarudaraan, InJourney telah melakukan transformasi bandara yang telah memberikan hasil nyata.

Salah satu contohnya adalah transformasi di Bandara Soekarno Hatta, yang berhasil meningkatkan kapasitas dari 56 juta penumpang menjadi 66 juta melalui rezoning Terminal 1,2, dan 3.

“Efisiensinya setara Rp14 triliun bagi negara,” kata Maya.

Di sektor pariwisata, InJourney telah menghadirkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, yang merupakan destinasi kesehatan premium dengan pusat layanan kesehatan bertaraf internasional.

KEK Sanur menjadi kawasan kesehatan pertama di Indonesia yang mengusung international health and wellness. Dengan adanya KEK kesehatan Sanur, diharapkan masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar negeri, bahkan dapat menarik wisatawan asing untuk datang ke Bali untuk health tourism.

Saat ini InJourney sedang memprioritaskan 24 strategic initiatives, di antaranya pengembangan Borobudur, transformasi bandara, hingga KEK Sanur. Melalui strategic initiatives tersebut, InJourney berharap dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, yang dapat memberikan dampak yang luas pada perekonomian nasional.

“Indonesia diberkahi dengan 280 juta penduduk, 17 ribu pulau, dengan keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang sangat indah. Ini menjadi modal besar bagi sektor pariwisata. Dengan pengelolaan yang tepat dan berkesinambungan, sektor pariwisata akan memberikan kontribusi yang besar pada perekonomian untuk ke depan,” tutur Maya.

Editorial Team