Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

InJourney Pangkas Puluhan Anak Usaha Jadi 6 Pilar Bisnis Strategis

WhatsApp Image 2025-08-24 at 22.39.02.jpeg
Direktur Utama (Dirut) PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono dalam Ngobrol Seru by IDN Times (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Fundamental bisnis InJourney terus diperkuat: Maya menjelaskan, transformasi BUMN terus dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk membangun bisnis yang sehat secara keuangan, efisien secara operasional, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
  • InJourney Aviation Service berorientasi pada efisiensi layanan di seluruh Indonesia: InJourney Airports mengelola 37 bandara dan melayani 172 juta penumpang per tahun. InJourney Aviation Services bertugas menangani semua layanan pendukung penerbangan, termasuk ground handling, kargo, dan pelayanan teknis lainnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney selama tiga tahun terakhir, telah menjalani proses transformasi bisnis yang sangat mendasar dan menyeluruh.

Sebagai holding BUMN sektor pariwisata dan pendukungnya, InJourney tidak hanya melakukan perubahan struktural dan penggabungan anak perusahaan, tetapi juga melakukan evaluasi mendalam terhadap arah bisnis dan kinerja keuangan seluruh entitas. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono dalam Ngobrol Seru by IDN Times.

1. Fundamental bisnis InJourney terus diperkuat

WhatsApp Image 2025-08-24 at 22.39.02 (3).jpeg
Direktur Utama (Dirut) PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono dalam Ngobrol Seru by IDN Times (IDN Times/Triyan).

Maya menjelaskan, transformasi BUMN terus dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk membangun bisnis yang sehat secara keuangan, efisien secara operasional, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Transformasi dimulai dari kesadaran karena banyaknya anak perusahaan yang telah berdiri puluhan tahun, seperti Angkasa Pura yang telah berusia 40 tahun dan ITDC yang telah mencapai 50 tahun, namun belum terintegrasi secara optimal.

Di awal berdirinya, InJourney menaungi puluhan perusahaan dengan struktur yang kompleks dan cenderung tumpang tindih. Untuk mengatasi hal ini, InJourney menjalankan inisiatif penyederhanaan dengan menyatukan entitas-entitas tersebut ke dalam enam pilar bisnis yang strategis dan saling melengkapi.

"Jadi bagaimana kita melakukan fundamental bisnis review dan melakukan perbaiki finansial anak perusahaan. Tadinya perusahaan yang memiliki puluhan (anak usaha), kita streamlining menjadi enam pilar bisnis cluster," ungkap Maya.

2. InJourney Aviation Service berorientasi pada efisiensi layanan di seluruh Indonesia

WhatsApp Image 2025-08-24 at 22.39.02 (1).jpeg
Direktur Utama (Dirut) PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono dalam Ngobrol Seru by IDN Times (IDN Times/Triyan).

Menurut Maya, ada enam pilar yang dijalankannya, salah satunya InJourney Airports, yang terbentuk melalui penggabungan PT Angkasa Pura I dan II menjadi satu entitas baru bernama PT Angkasa Pura Indonesia.

Penggabungan PT Angkasa Pura I dan II menjadi InJourney Airports menciptakan operator bandara terbesar kelima di dunia, mengelola 37 bandara dan melayani 172 juta penumpang per tahun. Pengelolaan bandara tidak lagi terbagi antara wilayah timur dan barat, namun disatukan dalam manajemen yang terintegrasi dan berorientasi pada efisiensi serta layanan yang setara di seluruh Indonesia.

Kemudian, seluruh anak perusahaan yang sebelumnya berada di bawah Angkasa Pura I dan II juga digabung dan difokuskan dalam klaster baru bernama InJourney Aviation Services. Pilar ini bertugas menangani semua layanan pendukung penerbangan, termasuk ground handling, kargo, dan pelayanan teknis lainnya. Dengan langkah ini, tumpang tindih fungsi antar perusahaan dapat dihilangkan, dan layanan menjadi lebih terstandardisasi dan profesional.

"Kita streamline seluruh anak perusahaan AP I dan AP II yang lama jadi InJourney Aviation Service," ujarnya.

InJourney Aviation Services adalah penyedia layanan komprehensif di sektor penerbangan. Terdiri dari berbagai layanan, termasuk Ground Handling & Cargo Terminal Operator Services, Logistic, Hospitality, dan Layanan Operasional.

"Kami memiliki ekosistem layanan berbasis teknologi yang efisien dengan keramahan khas Indonesia untuk seluruh bandara," ucapnya.

3. Sarinah difokuskan sebagai culture center

potret wajah baru Sarinah (instagram.com/jktinfo)
potret wajah baru Sarinah (instagram.com/jktinfo)

Sementara itu, sektor ritel difokuskan pada PT Sarinah yang saat ini tidak hanya diposisikan sebagai pusat perbelanjaan, tetapi juga sebagai pusat budaya atau culture center.

Dalam pengembangannya, Sarinah akan menampilkan produk lokal unggulan, souvenir berkualitas, karya UMKM, serta pameran seni dan budaya yang mencerminkan kekayaan identitas Indonesia. Transformasi ini dilakukan dengan tujuan menjadikan Sarinah sebagai wajah pariwisata urban yang mempertemukan belanja dan kebanggaan budaya.

3. InJourney hadirkan pengelolaan destinasi lebih profesional

The Nusa Dua, Bali. (dok. ITDC)
The Nusa Dua, Bali. (dok. ITDC)

Pilar berikutnya adalah InJourney Hospitality, yang mengelola seluruh portofolio hotel milik BUMN yang tersebar di kawasan wisata utama Indonesia, seperti Mandalika, Nusa Dua, Labuan Bajo, Sanur, dan kawasan ekonomi khusus lainnya.

Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) mengelola kawasan pariwisata di bawah payung besar InJourney. ITDC berfokus pada pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat lokal dan menerapkan konsep ramah lingkungan, seperti program pengelolaan sampah untuk mencapai zero waste.

Selain itu, destinasi-destinasi budaya dan spiritual seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Ratu Boko kini dikelola secara terpusat dalam pilar InJourney Destination Management.

Pengelolaan destinasi yang lebih profesional, terpadu, serta memberi pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

4. InJourney fokus pada perbaikan fundamental bisnis dan kesehatan keuangan

WhatsApp Image 2025-08-24 at 22.39.02.jpeg
Direktur Utama (Dirut) PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono dalam Ngobrol Seru by IDN Times (IDN Times/Triyan).

Tidak hanya melakukan transformasi struktural, InJourney juga fokus pada perbaikan fundamental bisnis dan kesehatan keuangan. Seluruh entitas di bawah holding menjalani proses penyehatan keuangan, termasuk melalui berbagai aksi korporasi strategis. Hasilnya mulai terlihat nyata.

Tahun 2023, seluruh perusahaan di bawah InJourney untuk pertama kalinya mencatatkan laporan keuangan dengan kondisi keuangan menjadi biru, artinya secara umum berada dalam kondisi keuangan sehat. Bahkan, InJourney membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun pada tahun lalu, membalikkan kondisi kerugian sebesar hampir Rp1 triliun pada tahun sebelumnya.

Namun keberhasilan keuangan ini tidak serta-merta dijadikan euforia. Maya menegaskan, pencapaian tersebut bukan berasal dari aksi korporasi sesaat atau one-off transaction semata, melainkan merupakan hasil dari pembenahan struktural yang bersifat fundamental dan berkelanjutan.

Perusahaan menolak melakukan praktik window dressing dalam pelaporan keuangan dan berkomitmen untuk membangun pondasi bisnis yang sehat, transparan, dan benar-benar menghasilkan nilai jangka panjang.

"Kita gak boleh ada window dressing, tapi ini sesuatu bisnis yang fundamental yang sustainable. Next lakukan transformasi bisnis, bisnis model, public service ke masyarakat termasuk di bandara," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us